Kabar Baik, Utang Luar Negeri RI Turun jadi Rp5.966 Triliun per Juli 2022  

Nusantaratv.com - 15 September 2022

Ilustrasi utang/ist
Ilustrasi utang/ist

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com - Posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia mengalami penurunan per akhir Juli 2022 dari sebelumnya mencapai US$403,6 miliar atau Rp6.0144 triliun menjadi US$400,4 miliar atau Rp5.966 triliun (asumsi kurs Rp14.902 per dolar AS).      

Kepala Departemen Komunikasi atau Direktur Eksekutif Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mengatakan posisi ULN tersebut turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai US$403,6 miliar atau Rp6.0144 triliun.

"Perkembangan tersebut disebabkan penurunan posisi ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral)," ungkap Erwin dalam keterangan resmi, Kamis (15/9).

Erwin merinci posisi ULN pemerintah sebesar US$185,6 miliar pada akhir Juli 2022. Angka itu turun dari bulan sebelumnya yang mencapai US$187,3 miliar.

"Penurunan ULN Pemerintah terjadi akibat adanya pergeseran penempatan dana oleh investor nonresiden di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global," terang Erwin.

Sementara, total ULN swasta tercatat US$206,3 miliar pada akhir Juli 2022. Jumlah itu menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang tembus US$207,7 miliar.

"Perkembangan tersebut disebabkan oleh kontraksi ULN lembaga keuangan (financial corporations) dan perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporation) masing-masing sebesar 2 persen (yoy) dan 0,9 persen (yoy) terutama karena pembayaran neto surat utang," papar Erwin.

Berdasarkan sektornya, sambung Erwin, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap atau air panas, udara dingin, sektor industri pengolahan, sektor pertambangan, dan penggalian dengan pangsa mencapai 77,3 persen dari total ULN swasta.

"ULN tersebut tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 74,7 persen terhadap total ULN swasta," katanya. Erwin, mengutip CNNIndonesiacom.

Sementara, Erwin mengatakan ULN Indonesia tetap terkendali pada akhir 2022. Hal itu tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tetap di kisaran 30,7 persen, menurun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 31,8 persen.

Selain itu, BI mengklaim struktur utang RI tetap sehat. Pasalnya, ULN Indonesia didominasi oleh utang jangka panjang sebesar 86,8 persen dari total ULN.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close