Jokowi Sebut Dirut BRI Sunarso Layak dapat Nobel karena Sukses Kembangkan Holding Ultra Mikro

Nusantaratv.com-Presiden Jokowi mengapresiasi upaya Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Sunarso dalam mengembangkan Holding Ultra Mikro (UMi). Bahkan menurut Jokowi upaya Sunarso layak mendapatkan penghargaan Nobel di bidang ekonomi. 

Jokowi menyampaikan, nasabah Holding UMi melonjak tajam mencapai 8,2 juta nasabah yang bisa memberikan kredit sampai Rp 10 juta, lalu nasabah PNM Mekaar mencapai 15,2 juta untuk kredit sampai Rp 25 juta, dari awalnya hanya 400 ribu nasabah di tahun 2015.⁠
⁠
“Grameen Bank, Bapak Muhammad Yunus itu dapat nobel karena Grameen Bank memiliki nasabah 6,5 juta. Ini harusnya Pak Dirut Sunarso sudah diberi nobel seharusnya,” ucapnya saat Pembukaan BRI Microfinance Outlook 2024, Kamis (7/3/2024). 

Muhammad Yunus yang dimaksud oleh Jokowi adalah seorang bankir di Bangladesh yang Grameen Bank yang berperan penting dalam menyediakan kredit mikro bagi masyarakat miskin di Bangladesh.

Grameen Bank didirikan Oktober 1983. Tujuannya untuk merangsang dunia usaha dan mengurangi kemiskinan yang makin meluas di Bangladesh.

Sebab, sebelum hadirnya Grameen Bank, masyarakat sulit memperoleh pinjaman. Sekalipun bisa mengaksesnya, masyarakat bisa dikenai bunga super tinggi oleh pihak swasta yang bakal menyulitkan masyarakat.

Upaya Yunus dan Grameen Bank berhasil mengentaskan kemiskinan dan memunculkan banyak bisnis baru di Bangladesh. Sejak 10 tahun dari pendirian, Grameen Bank berhasil memberi 90% pinjaman ke masyarakat, khususnya kaum miskin dan perempuan.

Beranjak dari keberhasilan ini, Komite Nobel Perdamaian menganugerahi Muhammad Yunus Nobel Ekonomi pada 13 Oktober 2006. Menurut komite, Yunus berhasil menciptakan pembangunan ekonomi dan sosial serta mengentaskan kemiskinan.