Nusantaratv.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu CEO Apple Tim Cook di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (17/4/2024) kemarin.
Pertemuan tersebut berfokus pada eksplorasi rencana strategis Apple, termasuk peluang ekspansi Apple di Indonesia dan integrasi lebih dalam ke dalam rantai pasok global.
Selain itu, Jokowi juga mendorong Apple untuk menciptakan pabrik manufaktur di dalam negeri.
Melihat hal tersebut, Ekonom CORE Indonesia Mohammad Faisal mengapresiasi langkah pemerintah mendorong perusahaan teknologi Apple itu untuk membuka pabrik manufakturnya di Indonesia.
"Langkah yang diambil untuk melobi Apple ini memang bagus, tapi perlu diketahui ini merupakan sesuatu yang tidak mudah," ujar Faisal saat dihubungi Nusantaratv.com, Kamis (18/4/2024).
"Karena menurut pengalaman Apple itu salah satu yang susah, jadi ini bukan pertama kali karena dulu 10 tahun yang lalu kita isunya masih sama," sambungnya.
Oleh karena itu, menurutnya perlu keseriusan yang dilakukan pemerintah bila ingin meminta Apple untuk berinvestasi dalam hal industri rantai pasok di Indonesia.
Lebih lanjut, Faisal menyebut upaya mendorong Apple membangun pabrik di Indonesia juga harus dibarengi dengan kesiapan pengembangan industri komponen.
Pasalnya jika tidak disiapkan dengan baik, menurutnya multiefek industri ponsel nasional tidak bisa dirasakan secara optimal.
"Jadi bukan hanya membangun pabriknya saja, tapi juga ekosistem industri pendukung harus disiapkan. Kalau tidak ini seperti formalitas menurunkan impor barang jadi, tapi nanti impor komponen tetap tinggi," ungkap Faisal.
Seperti diketahui, Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, Apple berencana untuk menambah Apple Developer Academy keempat sebagai investasi di Indonesia.
Saat ini, telah ada tiga Apple Developer Academy yang tersebar di Surabaya, Batam, dan Tangerang.
Dalam pertemuan, Menperin mengatakan Jokowi juga mendorong Apple untuk menciptakan pabrik manufaktur di dalam negeri.
"Nanti setelah dari sini dari Kemenperin akan melakukan proses business matching, kami sudah punya list-nya terhadap komponen-komponen apa saja, komponen HP cellphone yang sudah diproduksi di Indonesia yang mungkin bisa kita kawinkan, namanya business matching," imbuh Menperin.