Jakarta, Nusantaratv.com-Mendekati akhir tahun 2021 nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih berkutat dalam tren negatif.
Pada Kamis (30/12/2021), nilai tukar rupiah ditutup melemah 14 poin atau 0,1 persen ke posisi 14.270 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.256 per dolar AS.
Menurut Ekonom Sucor Sekuritas, Ahmad Mikail Zaini, pergerakan rupiah berpotensi lanjut melemah karena arus modal (capital inflow) yang terbatas saat musim libur tahun baru. Apalagi, bursa saham Indonesia juga tutup di Jumat (31/12).
"Arus modal masuk terbatas dan rupiah jadi cenderung melemah," kata Mikail, Kamis (30/12/2021).
Hal senada diutarakan Komisaris Utama PT HFX Internasional Berjangka Sutopo Widodo. Ia memproyeksikan pergerakan rupiah akan cenderung mendatar di hari terakhir tahun 2021.
Baca juga: Rupiah Gagal Lanjutkan Tren Positif, Hari Ini Melemah di Level Rp14.256 per Dolar AS
"Tidak ada data ekonomi ataupun sentimen khusus, pergerakan rupiah besok akan dipengaruhi sentimen teknikal," kata Sutopo, mengutip kontanid.
Selain itu, likuditas pasar juga minim di akhir tahun dengan sebagian pedagang libur. Hanya saja, sentimen seputar perkembangan omicron masih berpotensi mempengaruhi pergerakan nilai tukar.
Berdasarkan pengamatannya Sutopo melihat pelaku pasar cenderung mengabaikan sentimen omicron karena dari hasil riset varian tersebut memang cepat menular tetapi tidak membahayakan.
Ia memprediksi, besok (31/12) rupiah akan bergerak dalam rentang Rp 14.225 per dolar AS-Rp 14.300 per dolar AS. Sementara Mikail meramal, rupiah berada dalam kisaran Rp 14.270 per dolar AS-Rp 14.300 per dolar AS pada Jumat.