Nusantaratv.com - Nilai tukar rupiah kembali terkoreksi dan berada di level Rp15.010 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Rabu (27/7/2022) sore.
Mata uang RI ini melemah 17 poin atau 0,11 persen dari sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.020 per dolar AS di hari ini.
Menurut, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi pelemahan rupiah utamanya disebabkan oleh investor yang masih wait and see jelang rilis The Fed pada hari ini.
"The Fed secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin lagi pada akhir pertemuan kebijakannya pada hari Rabu (27/7)," ujar Ibrahim Assuaibi.
Namun, dengan kondisi perekonomian yang cukup kuat dengan berbagai kinerja positif, maka pelemahan rupiah tidak terlalu dalam.
"Kabar data eksternal menjadi sentimen negatif bagi pasar keuangan walaupun data internal cukup bagus. Mata uang rupiah masih melemah, walaupun pelemahannya tidak terlalu signifikan," jelasnya, mengutip CNNIndonesiacom.
Untuk perdagangan besok, Kamis (28/7/2022), Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, namun ditutup melemah di rentang Rp15.000 per dolar AS-Rp15.040 per dolar AS.
Sementara itu, Mata uang di kawasan Asia terpantau bervariasi. Yen Jepang terpantau menguat 0,05 persen, dolar Singapura naik 0,09 persen dan won Korea Selatan melemah 0,40 persen.
Lalu, peso Filipina menguat 1,39 persen, yuan China turun 0,08 persen dan ringgit Malaysia anjlok 0,10 persen, baht Thailand menguat 0,08 persen dan dolar Hong Kong terpantau stagnan di penutupan perdagangan hari ini.
Mata uang negara maju juga bervariasi. Terpantau euro Eropa menguat 0,23 persen dan poundsterling Inggris menguat 0,23 persen, diikuti oleh franc Swiss menguat 0,17 persen.
Kemudian, dolar Kanada menguat 0,22 persen, dolar Australia menguat 0,01 persen, dan rubel Rusia melemah 0,92 persen.