Inflasi Mei Bikin Rupiah Menguat ke Rp14.480 per Dolar AS pada Kamis (2/6/2022)

Nusantaratv.com-Nilai tukar rupiah kembali mengalami tren positif dengan berada di level Rp14.480 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Kamis (2/6/2022) sore.

Mata uang RI ini menguat 54 poin atau 0,37 persen dibanding Rp14.534 per dolar AS pada Rabu (1/6/2022).

Hal yang sama terjadi pada kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang menempatkan rupiah di posisi Rp14.526 per dolar AS.

Angka tersebut menguat dari Rp14.592 per dolar AS pada Selasa kemarin.

Menurut Senior Analis DC Futures Lukman Leong menguatnya nilai tukar rupiah karena sentimen risk on di bursa saham melemahkan dolar AS dan meningkatkan permintaan pada aset dan mata uang berisiko.

Dari dalam negeri, data inflasi Mei yang lebih rendah dari ekspektasi juga mendorong penguatan rupiah.

Baca juga: Tertekan Kenaikan Imbal Hasil Surat Utang AS, Rupiah Melemah ke Rp14.578 pada Selasa (31/5/2022)

"Saya juga lihat memang secara fundamental rupiah masih solid didukung oleh surplus perdagangan dengan harga CPO yang kembali mencapai rekor. Ekspektasi ke depannya masih sangat bagus," kata Lukman, mengutip CNNIndonesiacom.

Kebalikannya, mayoritas mata uang negara Asia melemah. Baht Thailand melemah 0,03 persen, ringgit Malaysia anjlok 0,24 persen, rupee India turun 0,03 persen, dolar Singapura merosot 0,12 persen, peso Filipina melemah 0,56 persen, dan won Korea Selatan turun 0,50 persen.

Namun, yen Jepang menguat 0,20 persen, yuan China naik 0,15 persen, dan dolar Hong Kong menguat 0,02 persen.

Sementara, mayoritas mata uang negara maju berada di zona hijau, seperti franc Swiss menguat 0,39 persen, euro Eropa naik 0,37 persen, poundsterling Inggris menguat 0,38 persen, dan rubel Rusia naik 0,17 persen. 

Terpantau, hanya dolar Kanada yang melemah 0,01 persen.