Nusantaratv.com - Nilai tukar rupiah menguat 198 poin atau 1,26 persen dan berada di level Rp15.495 per dolar AS pada perdagangan Jumat (11/11/2022) sore.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.493 per dolar AS.
Menurut Analis DCFX Lukman Leong penguatan rupiah yang tajam ditopang oleh penurunan imbal hasil obligasi AS setelah inflasinya turun ke level 7,7 persen pada Oktober 2022.
"Rupiah menguat hari ini oleh dolar AS yang melanjutkan pelemahan dan imbal hasil obligasi AS yang turun tajam setelah data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan," ujar Lukman Leong, mengutip CNNIndonesiacom.
Inflasi AS yang turun membuat banyak perkiraan bahwa The Fed akan mengakhiri kebijakan suku bunga tinggi dan membantu penguatan rupiah dan mata uang lainnya.
"Kondisi ini meningkat ekspektasi apabila The Fed sudah tidak akan agresif dalam kebijakan suku bunga ke depannya," jelasnya.
Senada dengan rupiah, beberapa mata uang di kawasan Asia terpantau juga kompak berada di zona hijau. Yen Jepang menguat 0,02 persen, baht Thailand naik 0,78 persen, peso Filipina menguat 1,58 persen, won Korea Selatan menguat 4,27 persen, dan yuan China naik 1,13 persen.
Dolar Singapura menguat 0,36 persen dan dolar Hong Kong naik 0,04 persen pada penutupan perdagangan sore ini.
Begitu juga dengan mata uang utama negara maju yang kompak menguat. Euro Eropa menguat 0,51 persen, poundsterling Inggris naik 0,26 persen, dan franc Swiss menguat 0,18 persen.
Lalu, dolar Australia naik 0,77 persen, dan dolar Kanada menguat 0,23 persen.