Nusantaratv.com - Indonesia mengajak Asian Development Bank (ADB) untuk mengambil inisiatif konkret yang dapat bermanfaat bagi pemulihan perekonomian global yang inklusif, terutama di kawasan Asia.
Ajakan ini disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo yang didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat bertemu Presiden ADB Masatsugu Asakawa di Phnom Penh, Kamboja, sebagaimana keterangan Kemenko Perekonomian di Jakarta, Jumat.
"Situasi dunia memang sedang tidak kondusif saat ini. Namun, saya optimis bahwa kawasan Asia tetap akan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi dunia,” ujar Presiden Jokowi.
Dalam pertemuan ini, kedua belah pihak juga membahas mengenai prioritas pembangunan Indonesia ke depan.
"Di tengah ancaman resesi global, stabilitas ekonomi Indonesia masih terjaga. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan tumbuh 5,4 persen pada 2022, dan 5,0 persen pada 2023 didukung menguatnya konsumsi domestik, surplus neraca perdagangan, dan kapasitas fiskal yang cukup sehat,” kata Presiden Jokowi.
Kemudian, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) menjadi agenda penting untuk membangun pusat pertumbuhan baru.
"Pengalaman panjang ADB dalam agenda pembangunan dunia sangat bermanfaat mendukung komitmen Indonesia termasuk dukungan bagi pembangunan IKN,” ujar Presiden Jokowi.
Kedua pihak juga membahas mekanisme pendanaan seperti ASEAN Infrastructure Fund dan ASEAN Catalytic Green Facility yang diharapkan dapat diperluas, untuk mendukung pendanaan di kawasan seperti Indo-Pasiifik.
"Oleh karenanya, kita mendorong mekanisme pembiayaan ASEAN dan ADB dapat mendukung dalam area kerja sama ASEAN Outlook in the Indo-Pacific,” ujar Presiden ke-7 RI ini.
Dalam kesempatan ini, Presiden Jokowi mengundang ADB untuk ikut berpartisipasi pada Indo-Pacific Infrastructure Forum yang akan dilaksanakan pada 2023, sebagai bagian dari keketuaan Indonesia pada ASEAN.
Selanjutnya, kedua pihak juga membahas mengenai kerja sama transisi energi, yang mana Menko Airlangga menyebut saat ini terus memperkuat upaya transisi energi baru dan terbarukan.
"Indonesia berkomitmen untuk menyelesaikan prosedur domestik agar dapat segera diimplementasikan dan dapat menarik banyak investor global,” ujar Airlangga.(Ant)