Nusantaratv.com-Rupiah berada di level Rp14.554 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Rabu (11/5/2022) sore.
Mata uang RI ini stagnan alias tidak berubah dibanding perdagangan Selasa (10/5/2022).
Hal yang sama terjadi pada kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang menempatkan rupiah di posisi Rp14.546 per dolar AS.
Angka tersebut juga stagnan dengan Selasa kemarin.
Menurut Analis komoditas Ariston Tjendra rupiah sempat menguat terhadap dolar AS mengikuti membaiknya sentimen pasar terhadap risiko. Pelaku pasar memanfaatkan momen buy on dip.
"Tapi penguatan tertahan dan rupiah ditutup stagnan karena sentimen kenaikan suku bunga acuan AS yang lebih agresif masih cukup besar di pasar," ujar Ariston Tjendra, mengutip CNNIndonesiacom.
Ariston menyebut malam ini AS akan merilis data inflasi konsumen April. Jika data inflasi masih tinggi, yakni di atas 8 persen, hal ini akan semakin menguatkan ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif.
"Rupiah mungkin bisa tertekan terhadap dolar AS besok," tandasnya.
Sementara itu, sejumlah mata uang lain di Asia justru menguat. Peso Filipina menguat 0,19 persen, rupee India naik 0,07 persen, yuan China menguat 0,13 persen, dolar Singapura naik 0,3 persen, ringgit Malaysia menguat 0,06 persen, yen Jepang naik 0,34 persen, dan won Korea Selatan menguat 0,04 persen.
Sebaliknya, baht Thailand melemah 0,16 persen, sedangkan dolar Hong Kong stagnan.