Imbas Invasi Rusia ke Ukraina, Rekening Bank Google Dibekukan Hingga Ajukan Bangkrut

Nusantaratv.com - 20 Mei 2022

Google/ist
Google/ist

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Perusahaan multinasional Amerika Serikat yang bergerak di bidang jasa dan produk internet, Google terkena imbas dari invasi Rusia ke UKraina. 

Bahkan dilaporkan Google telah mengajukan untuk memilih bangkrut di Rusia setelah rekening bank mereka dibekukan oleh pemerintahan Vladimir Putin. Dampaknya Google tak dapat lagi melakukan operasional di Rusia.

"Langkah ini membuat kantor kami di Rusia tidak dapat berfungsi termasuk mempekerjakan dan membayar karyawan yang berbasis di Rusia, membayar suplier dan vendor, serta kewajiban keuangan lainnya," kata juru bicara Google.

Diketahui, Google telah menangguhkan sebagian besar kegiatan komersialnya di Rusia akibat dari invasi Rusia ke Ukraina pada Februari silam.

Meski telah mengajukan bangkrut, Google mereka masih tetap memberi Rusia akses untuk layanan gratis seperti Search, YouTube, Gmail, Maps, dan Android untuk saat ini.

Jauh sebelum invasi Rusia ke Ukraina, Google sudah terlibat perselisihan dengan Rusia. Pada Mei 2021, Rusia mendenda Google sekitar USD 82.000 atau sekitar Rp1,2 miliar karena dinilai telah gagal menghapus ribuan konten yang dianggap ilegal.

Baca juga: Akhirnya McDonald's Cabut dari Rusia Gara-gara Perang Ukraina

Tak hanya itu, pada Desember pihak berwenang Rusia juga mendenda perusahaan tersebut sekitar USD 98 juta atau setara Rp1,5 triliun dengan alasan yang sama. Jumlah denda itu diperkirakan sekitar 5,7% dari omset Google 2021 di Rusia.

Di sisi lain, dalam beberapa bulan terakhir, regulator telekomunikasi Roskomnadzor telah menekan YouTube untuk mencabut pembatasan akses ke media Rusia.

Sebuah saluran TV Rusia melaporkan bulan lalu bahwa petugas pengadilan menyita sekitar 1 miliar rubel atau sekitar Rp226 miliar dari Google setelah menolak untuk memulihkan akses stasiun TV tersebut ke akun YouTube-nya, mengutip detikcom.

Meskipun Rusia telah memblokir banyak platform dan layanan lain, termasuk Google News, saat ini Rusia tidak memiliki rencana untuk mencegah pengguna di negara tersebut mengakses YouTube.

Warga Rusia kemungkinan akan menderita sebagai akibat dari langkah tersebut. Kabarnya platform streaming itu memiliki sekitar 90 juta pengguna Rusia.

Sementara itu, Menteri Pengembangan Digital Rusia mengatakan meskipun menguji versi internetnya sendiri yang tertutup negara tersebut berencana untuk tetap terhubung ke jaringan global.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close