Nusantaratv.com-Setelah sempat mengalami tren positif selama dua hari, hari ini, Kamis (17/2/2022), nilai tukar rupiah terkoreksi cukup dalam di posisi Rp14.325 per dolar.
Mata uang RI ini melemah 69,5 poin atau 0,49 persen dari sebelumnya, yakni Rp14.261 per dolar AS.
Hal yang sama juga terjadi pada kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang menempatkan rupiah di level Rp14.301 per dolar AS. Angka ini melemah dari posisi kemarin Rp14.278 per dolar AS.
Menurut Analis Pasar Uang Ariston Tjendra nilai tukar rupiah terpengaruh dengan sikap pasar yang tengah mengantisipasi kasus covid-19.
Baca juga: Konflik Rusia Vs Ukraina Reda, Rupiah Berjaya Rp14.256 per dolar AS
"Pasar kelihatannya mengantisipasi kasus covid-19 di Tanah Air. Bila terus berlanjut, pemerintah bisa menginjak rem darurat lagi. Jadi ini menjadi penekan rupiah," kata Ariston, Kamis (17/2/2022).
Sementara dari luar negeri, ketegangan Rusia-NATO nampaknya masih akan mempengaruhi nilai tukar di dunia, termasuk rupiah.
"Selain itu, eskalasi ketegangan antara Rusia dan Nato juga dapat menekan aset berisiko seperti rupiah. Pasalnya, pemerintah AS menuding Rusia tidak benar-benar menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina, malah menambah pasukan," ujar Ariston, mengutip CNNIndonesiacom.
Berbeda dengan rupiah, beberapa mata uang lain di Asia terpantau menguat.
Yen Jepang naik 0,37 persen, won Korea Selatan menguat 0,04 persen, yuan China naik 0,02 persen, dan baht Thailand menguat 0,26 persen.
Sisanya terpantau melemah seperti dolar Hong Kong minus 0,01 persen, dolar Singapura melemah 0,04 persen, peso Filipina yang minus 0,09 persen, rupee India melemah 0,01 persen, dan ringgit Malaysia minus 0,07 persen.