Harga Bawang Putih Meroket Rp50.000 per Kg, Kemendag Minta Impor Dikebut

Nusantaratv.com-Harga bawang putih terus melambung jelang Lebaran 2024.

Harga rata-rata nasional bawang putih per Selasa (26/3/2024) mencapai Rp43.700 per kilogram. Di sejumlah provinsi seperti di Papua, Papua Barat dan Maluku harga bawang putih bahkan sudah menembus Rp50.000 per kg. 

Harga tersebut melebihi harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp32.000 per kilogram yang telah ditetapkan Kemendag sejak 2019. 

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat harga eceran bawang putih secara nasional per 22 Maret 2024 untuk jenis grade A (kating) sebesar Rp43.500 per kilogram atau naik 7,14% secara bulanan (month-to-month/MtM). 

Kemudian harga bawang putih grade B (honan) sebesar Rp43.200 per kilogram telah naik 7,2% MtM. 

Selain itu, harga bawang putih di pasar induk untuk jenis grade A terpantau di level Rp38.100 per kilogram atau naik 3,25% MtM, Begitupun dengan bawang putih grade B juga naik 6,62% MtM menjadi Rp33.800 per kilogram. 

Data Proyeksi Neraca Pangan Nasional yang himpun Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk Periode Januari - April 2024 menunjukkan stok bawang putih di akhir April 2024 diperkirakan sebanyak 16.862 ton dengan ketahanan stok 9 hari. 

Guna meredam lonjakan harga, Kemendag meminta proses impor bawang putih dipercepat. Sehingga dapat membanjiri pasar sebelum Lebaran 2024. 

Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting, Kementerian Perdagangan, Bambang Wisnubroto membeberkan bahwa realisasi impor bawang putih hingga 22 Maret 2024 tercatat sebanyak 65.888 ton atau 27% dari persetujuan impor sebesar 244.194 ton. 

Ia menyampaikan dalam pertemuan dengan 43 importir bawang putih pada 22 Maret 2024, Kemendag telah meminta mereka untuk mempercepat impor. 

Kedua pihak menyepakati sebanyak 24.273 ton bawang putih impor akan masuk hingga April 2024. 

Di samping itu, Kemendag juga meminta agar importir segera membanjiri bawang putih ke pasaran sebelum Lebaran Idulfitri yang diperkirakan jatuh pada tanggal 12 April 2024. Adapun untuk menjamin kelancaraan distribusi, para importir diwajibkan melaporkan pendistribusian bawang putih hingga di tingkat Distributor 1 (D1) kepada pemerintah

"Intinya kami meminta importir segera merealisasikan kuota impornya, dan membanjiri pasar," ujar Bambang dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah. 

Kendati begitu, Bambang mengakui bahwa kenaikan harga bawang putih di China menjadi kendala para importir. 

Pasalnya saat ini harga bawang putih di China berada di kisaran US$1.400 - US$1.500 per ton.