Jakarta, Nusantaratv.com-Lukisan berjudul Pandemic Self Potrait karya Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang dipasarkan di platform digital non-fungible token (NFT) dibeli oleh crazy rich asal Bangka, Lanang Cikal Narendra seharga Rp45 juta.
Melalui Instastory akun Instagram @lanangcikall, Lanang Cikal Narendra mengunggah cerita pembelian lukisan Kang Emil lewat marketplace NFT, Open Sea.
Pembelian yang dilakukan Lanang juga kini ramai diunggah para pelaku NFT lokal, seperti pemilik akun Instagram @dagelan.
Dilihat dari laman opensea.io, lukisan yang diunggah dalam galeri NFT Ridwan_Kamil_Collection itu terjual dengan harga 1 Ethereum (ETH). Seperti diketahui, 1 ETH senilai $3,213.42 atau setara Rp45,5 juta.
Selain karyanya, Ridwan Kamil juga memasarkan lukisan karya Solihin, pelukis yang biasa berkarya di Jalan Braga, Kota Bandung. Lukisan itu telah naik harga pasarnya dari Rp500.000 menjadi 0,09 ETH atau setara Rp4,2 juta setelah dipasarkan di Open Sea.
Ridwan Kamil juga memajang lukisan hasil karya anak perempuannya, Zahra yang diberi judul Famous Girl.
"This painting was made by my daughter which describes the women’s situation nowadays (lukisan ini dibuat oleh anak perempuan saya yang menggambarkan situasi perempuan saat ini," tulis Ridwan Kamil.
Tak berhenti sampai di situ, Kang Emil juga berencana memfasilitasi para pelaku ekonomi kreatif untuk menjual karyanya lewat platform NFT. Dia berjanji menampung karya para seniman untuk dijual di akun NFT yang dibangun Pemprov Jabar.
Baca juga: Pemuda Ini Raup Keuntungan Rp13 Miliar Hasil Jual Foto Selfinya, Kok Bisa?
"Kepentingan saya, ini cara baru, cuma orang merasa rumit. Maka saya akan buat cara membuat akun di bursanya dan dikoordinir saja oleh kita. Jadi bisa titip ke kita, gak usah register lagi dan bayar lagi. Kita ibaratnya menyediakan wadah," ucap Kang Emil.
Untuk diketahui, NFT mengubah karya seni digital dan jenis barang koleksi lainnya menjadi satu-satunya, sehingga karya seni tersebut bisa diverifikasi keasliannya dan mudah diperdagangkan melalui blockchain.
Menurut Ridwan Kamil, NFT ini bisa membantu ekonomi dan menjamin keaslian karya atau konten digital para seniman.
"Memang bisa (diduplikasi) tapi barang itu gak bisa diperjualbelikan. Karena sekali dia masukan karyanya (ke platform NFT), maka blockchain, teknologi yang bisa men-tracing akan mengetahui bahwa yang aslinya bukan itu dan ditolak sistem. Sederhananya begitu," tuturnya.
Sementara itu, terkait belum adanya kejelasan regulasi NFT, Kang Emil berharap agar pemerintah bisa segera memberi panduan soal hadirnya potensi ekonomi digital baru. Dia juga akan memberi pemahaman kepada masyarakat soal peluang tersebut.
"Tugas pemimpin dan negara memberi pemahaman orang terhadap pintu ini. Saya menganalisis, regulasi itu telat dibandingkan inovasi, seperti kasus ojek online. Poinnya, pemerintah Indonesia di masa depan jangan ketinggalan kecepatannya dalam merespons ekonomi digital baru," katanya, mengutip okezonecom, Sabtu (15/1/2022).
Marketplace NFT dan aplikasi pendukungnya Open Sea kini ramai diperbincangkan publik Tanah Air menyusul keberhasilan pemuda bernama Sultan Gustaf Al Ghozali atau lebih dikenal dengan nama Ghozali Ghozalu meraup keuntungan sebesar Rp1,5 miliar dari menjual foto selfie-nya. Sukses itu membuat sosok pemuda berusia 22 tahun ini viral.