Nusantaratv.com-Rupiah masih belum berhasil mengatasi tekanan dolar AS. Hari ini, Selasa (22/2/2022) nilai tukar rupiah berada di level Rp14.366 per dolar AS di perdagangan pasar spot.
Mata uang RI ini melemah 38,5 poin atau minus 0,27 persen dari sebelumnya, Rp14.327 per dolar AS.
Hal yang sama terjadi pada kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang menempatkan rupiah di level Rp14.362 per dolar AS. Angka ini melemah dari posisi kemarin Rp14.329 per dolar AS.
Manurut Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menguatnya nilai tukar dolar AS terhadap seluruh mata uang Asia, termasuk rupiah dikarenakan ketegangan antara Rusia-Ukraina semakin memanas.
"Rusia memerintahkan pasukan ke daerah yang memisahkan diri dari Ukraina di wilayah timur dan barat berjanji akan memberikan sanksi sebagai tanggapan," kata Ibrahim, Selasa (22/2/2022).
Baca juga: Imbas Konflik Rusia Vs Ukraina, Rupiah Anjlok ke Rp14.327 per Dolar AS
Presiden Rusia Vladimir Putin pun mengakui dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina di wilayah timur sebagai wilayah merdeka. Ia pun memerintahkan Militer Angkatan Darat Rusia untuk mengerahkan pasukan ke daerah tersebut.
Nilai tukar rupiah masih sedikit tertahan dengan Program Pengungkapan Sukarela (PPS) yang berhasil membukukan penerimaan pajak sebesar Rp17,87 triliun.
"Nilai harta bersih dari seluruh peserta program pengungkapan sukarela atau PPS mencapai Rp17,87 triliun dalam 53 hari pelaksanaan program tersebut," tandas Ibrahim, mengutip CNNIndonesiacom.
Melemahnya rupiah juga diikuti sejumlah mata uang lain di Asia. Yen Jepang melemah 0,07 persen, dolar Hong Kong minus 0,02 persen, dolar Singapura melemah 0,14 persen, won Korea Selatan minus 0,06 persen, peso Filipina melemah 0,13 persen, rupee India minus 0,55 persen, yuan China melemah 0,03 persen, ringgit Malaysia minus 0,17 persen, dan baht Thailand melemah 0,39 persen.