Erick Thohir Isyaratkan Bakal Tutup BUMN dengan Pendapatan di Bawah Rp50 Miliar

Nusantaratv.com - 01 Maret 2022

Menteri BUMN Erick Thohir/ist
Menteri BUMN Erick Thohir/ist

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir isyaratkan bakal menutup bisnis BUMN dengan pendapatan di bawah Rp50 miliar. 
Erick menilai saat ini banyak perusahaan pelat merah yang tidak efisien, bahkan ada anak usaha BUMN yang keberadaannya hanya memberatkan keuangan induk perusahaan.  

"Sudah terlalu banyak, dikendalikan juga sulit, akhirnya punya kerajaan-kerajaan kecil, ketika dikonsolidasikan tidak mudah. Hal ini terjadi dan terus dikonsolidasikan," ujar Erick Thohir, Selasa (1/3/2022).

Pada 2018 lalu, Kementerian BUMN merilis laporan keuangan sejumlah perseroan negara yang hanya mampu meraup laba di bawah Rp50 miliar sepanjang 2017.  
BUMN-BUMN tersebut adalah PT Barata Indonesia (Persero) dengan perolehan laba sebesar Rp44 miliar, PT Len Industri (Persero) Rp18 miliar, Perum PNRI Rp6 miliar, dan Perum LKBN Antara Rp3 miliar. Menyusul, PT Inuki (Persero) mencatat laba sekitar Rp1 miliar, PT Primissima (Persero) Rp2 miliar, PT Balai Pustaka (Persero) Rp3 miliar, PT Boma Bisma Indra (Persero) Rp6 miliar, PT Inti (Persero) Rp1 miliar.

Baca juga: Erick Thohir Temui Sri Sultan Hamengkubuwono X, Bahas Pembangunan Tol dan Pengembangan Borobudur 

Kemudian, PT Pengembangan Armada Niaga Nasional (Persero) atau PANN.  Pada 2020, Direktur Utama PANN Hery Soewandy mengakui bisnis hotel pelat merah sebelumnya terbengkalai. Tapi ketika dirinya masuk ke dalam jajaran Direksi pada 2015, hotel tersebut dapat meraup pendapatan sebesar Rp1,5 miliar-2 miliar per tahun. Hanya saja nilai tersebut masih di bawah standar yang ditetapkan Erick Thohir.  

Sementara itu, PT Iglas (Persero) hingga akhir 2018 membukukan pendapatan sebesar Rp690 juta. Sedangkan pendapatan lain-lain perusahaan hanya mencapai Rp 2,84 miliar. 

Saat ini Iglas tak lagi beroperasi dan akan ditutup Kementerian BUMN melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA, mengutip inewsid. 

Kebijakan pemangkasan atau pengurangan perusahaan negara terus dilakukan oleh Kementerian BUMN sebagai pemegang saham. Hingga 2024, Erick Thohir akan terus meminimalkan jumlah Crown Corporations. 

Pembubaran berfokus pada perusahaan pelat merah yang dianggap tidak efisien dalam hal bisnis, atau perusahaan dengan tingkat pendapatan yang lebih rendah atau sedang akan diprivatisasi.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close