Emas Melonjak Didorong Data Inflasi AS yang Lebih Kecil dari Perkiraan

Nusantaratv.com - 11 November 2022

Ilustrasi - Emas batangan dan uang kertas Dolar AS dalam brankas. ANTARA/REUTERS/Heinz-Peter Bader/aa.
Ilustrasi - Emas batangan dan uang kertas Dolar AS dalam brankas. ANTARA/REUTERS/Heinz-Peter Bader/aa.

Penulis: Habieb Febriansyah

Nusantaratv.com - Harga emas melonjak pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), berbalik menguat tajam dari sesi sebelumnya menjadi bertengger di atas level psikologis baru 1.750 dolar AS, puncak tertinggi 11 minggu, di didorong data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, melonjak 40 dolar AS atau 2,33 persen menjadi ditutup pada 1.753,70 dolar AS per ounce. Harga emas ditutup pada penyelesaian tertinggi sejak 25 Agustus setelah mencapai tertinggi sesi di 1.757,20 dolar AS.

Harga emas berjangka jatuh 2,30 dolar AS atau 0,13 persen menjadi 1.713,70 dolar AS pada Rabu (9/11/2022), setelah terangkat 35,5 dolar AS atau 2,11 persen menjadi 1.716,00 dolar AS pada Selasa (8/11/2022), dan terkerek 3,90 dolar AS atau 0,23 persen menjadi 1.680,50 dolar AS pada Senin (7/11/2022).

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Kamis (10/11/2022) bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) Oktober AS naik 0,4 persen bulan ke bulan, lebih rendah dari 0,6 persen yang diperkirakan oleh para ekonom dan meningkat 7,7 persen tahun ke tahun, dibandingkan dengan 8,2 persen tahun lalu.

Data historis menunjukkan itu menjadi pembacaan tahunan terendah untuk inflasi sejak Januari. Sebelum Oktober, baik Gedung Putih maupun pembuat kebijakan ekonomi di Federal Reserve (Fed) telah berjuang untuk menahan inflasi, karena angka tahunan untuk IHK mencapai tertinggi empat dekade 9,1 persen pada Juni.

Dalam upayanya untuk mengendalikan inflasi, The Fed telah menambahkan 375 basis poin ke suku bunga sejak Maret melalui enam kenaikan suku bunga. The Fed, yang mengeksekusi empat kenaikan suku bunga jumbo berturut-turut sebesar 75 basis poin dari Juni hingga November, sedang mempertimbangkan kenaikan 50 basis poin pada Desember.

Indeks dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah mundur, karena kenaikan yang lebih kecil dari perkiraan dalam data inflasi AS. Data tersebut juga memicu harapan bahwa Federal Reserve dapat menurun ke kecepatan kenaikan 0,5 poin pada Desember.

Harga emas menemukan dukungan tambahan karena Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis (10/11/2022) bahwa klaim pengangguran awal AS naik 7.000 menjadi 225.000 dalam pekan yang berakhir 5 November.

Harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 37,5 sen atau 1,76 persen, menjadi ditutup pada 21,702 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari melonjak 57,7 dolar AS atau 5,79 persen, menjadi ditutup pada 1.055 dolar AS per ounce.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close