Emas Jatuh 19,10 Dolar Tertekan Penguatan “Greenback” dan Imbal Hasil

Nusantaratv.com - 04 November 2022

Emas batangan 50 gram setelah dicetak di pabrik penyulingan dan pabrikan batangan Argor-Heraeus di Mendrisio, Swiss, 13 Juli 2022. ANTARA/REUTERS/Denis Balibouse/pri.
Emas batangan 50 gram setelah dicetak di pabrik penyulingan dan pabrikan batangan Argor-Heraeus di Mendrisio, Swiss, 13 Juli 2022. ANTARA/REUTERS/Denis Balibouse/pri.

Penulis: Supriyanto

Nusantaratv.com - Harga emas tergelincir pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), berbalik melemah dari kenaikan selama dua hari berturut-turut, tertekan oleh penguatan greenback dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS menyusul kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, jatuh 19,10 dolar AS atau 1,16 persen menjadi ditutup pada 1.630,90 dolar AS per ounce, merupakan penyelesaian terendah sejak awal April 2020 setelah mencapai tertinggi sesi di 1.643,20 dolar AS dan terendah di 1.618,30 dolar AS.

Emas berjangka merangkak naik 0,3 dolar AS atau atau 0,02 persen menjadi 1.650,00 dolar AS pada Rabu (2/11/2022), setelah terdongkrak 9,00 dolar AS atau 0,55 persen menjadi 1.649,70 dolar AS pada Selasa (1/11/2022), dan melemah 4,10 dolar AS atau 0,25 persen menjadi 1.640,70 dolar AS pada Senin (31/10/2022).

Federal Reserve pada Rabu (2/11/2022) menaikkan suku bunga sebesar 0,75 poin persentase lagi menjadi 3,75-4,00 persen, level tertinggi dalam 15 tahun. Pada konferensi pers pasca-pertemuan, Ketua Fed Powell mengatakan “akan tepat untuk memperlambat laju kenaikan,” tetapi “sangat prematur” untuk berpikir tentang menghentikan kenaikan suku bunga karena mereka lebih khawatir tentang berbuat terlalu sedikit pada inflasi daripada terlalu banyak.

Pernyataan Powell tentang suku bunga yang lebih tinggi mendorong indeks dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS lebih tinggi, meredam emas.

Data ekonomi yang dirilis pada Kamis (3/11/2022) beragam. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS turun 1.000 ke penyesuaian musiman 217.000 untuk pekan yang berakhir 29 Oktober.

Indeks Manajer Pembelian (PMI) jasa-jasa AS dari Global S&P turun menjadi 47,8 pada Oktober dari 49,3 pada September, tetapi naik tipis dari pembacaan awal 46,6.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa produktivitas nonpertanian AS, yang mengukur produksi per jam per pekerja, naik pada tingkat tahunan 0,3 kuartal terakhir.

PMI jasa-jasa dari Institute for Supply Management (ISM) tercatat di 54,4 persen, turun 2,3 poin poin dari pembacaan September, sedikit memberikan dukungan terhadap emas.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 16,4 sen atau 0,84 persen, menjadi ditutup pada 19,43 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 26,80 dolar AS atau 2,82 persen, menjadi ditutup pada 924,10 dolar AS per ounce.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close