Nusantaratv.com-Presiden Direktur (Presdir) PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas memastikan Smelter PTFI di kawasan JIIPE , Gresik, siap beroperasi Juni 2024.
Hal itu disampaikan Tony Wenas usai mengunjungi proyek smelter PTFI di Gresik.
"Hari ini saya berkunjung ke Smelter untuk memantau perkembangan penyelesaian
pembangunan Smelter PTFI. Saat ini kami tengah melakukan proses commissioning yaitu
pengujian, percobaan, trial, untuk memastikan peralatan dan sistem yang didesain, diinstal, dan
dioperasikan sudah sesuai sebagai upaya menyelesaikan proyek smelter ini untuk selesai secara substansial. Diharapkan pada bulan Juni sudah bisa beroperasi," kata Tony pada kunjungan ke Smelter, Sabtu (25/5).
Ia menjelaskan pembangunan smelter merupakan komitmen perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah mineral dan mendukung kebijakan hilirisasi industri yang dicanangkan oleh pemerintah.
Tony Wenas menerima penjelasan mengenai dashboard di area Central Control Building untuk melakukan pengecekan sistem di Smelter/ist
Baca juga: HUT Ke-57 Freeport Indonesia, Tony Wenas Bagikan Momen Layani Karyawan Makan Siang
Proyek smelter kedua PTFI yang dibangun sejak Oktober 2021 ini dirancang mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas peleburan konsentrat tembaga sebesar 1.7 juta ton per tahun, yang menjadikan smelter ini sebagai tempat pemurnian tembaga dengan desain terbesar di dunia.
Smelter dilengkapi Unit Pemurnian Logam Mulia, Unit Oksigen, Unit Asam Sulfat dan Unit Desalinasi serta Unit Effluent and Waste Water Treatment Plant untuk mendukung pemanfaatan
maksimal bahan baku, produk samping maupun limbah agar dapat mencapai high efficiency smelting and refining process.
Saat ini konsentrat hasil produksi PTFI sebesar 60% diekspor dan sisanya 40% dimurnikan di dalam negeri melalui PT Smelting di Gresik Jawa Timur menjadi katoda tembaga. Namun lumpur anodanya yang mengandung emas dan perak masih diekspor. Nantinya jika smelter kedua ini beroperasi, pemurnian lumpur anoda 100% akan dilakukan di dalam negeri.
"Tentunya terdapat banyak tantangan dalam menyelesaikan smelter tembaga single-line dengan desain terbesar di dunia. Namun tim proyek smelter, kontraktor dan sub kontraktor sudah
melakukan pekerjaan dengan baik. Begitu juga dukungan dari Pemerintah Pusat dan Daerah kepada PTFI agar dapat menyelesaikan proyek ini tepat waktu," kata Tony.