Duh! Utang Luar Negeri RI Nyaris Tembus Rp6.000 Triliun, Kapan Lunasnya?

Nusantaratv.com - 16 Oktober 2021

Ilustrasi beban utang yang terlalu berat/ist
Ilustrasi beban utang yang terlalu berat/ist

Penulis: Ramses Manurung

Jakarta, Nusantaratv.com-Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia terus membengkak. Menurut catatan Bank Indonesia, per akhir Agustus 2021 ULN Indonesia telah mencapai US$ 423,5 miliar. Dengan asumsi US$ 1 setara dengan Rp 14.155(berdasarkan kurs acuan BI 14 Oktober 2021), nilainya telah Rp5.994,64triliun.

"Posisi ULN Indonesia pada akhir Agustus 2021 tercatat sebesar US$ 423,5 miliar atau tumbuh 2,7% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 1,7% (yoy). Perkembangan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan pertumbuhan ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral)," sebut keterangan tertulis BI, Sabtu (16/10/2021).

BI menjelaskan ULN pemerintah tumbuh lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Posisi ULN pemerintah pada Agustus 2021 adalah US$ 207,5 miliar atau tumbuh 3,7% (yoy), sedikit meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya 3,5% (yoy).

"Perkembangan ULN tersebut disebabkan oleh masuknya arus modal investor asing di pasar Surat Berharga Negara (SBN) seiring berkembangnya sentimen positif kinerja pengelolaan SBN domestik. Sementara itu, posisi ULN Pemerintah dalam bentuk pinjaman tercatat mengalami penurunan seiring pelunasan pinjaman yang jatuh tempo sebagai upaya untuk mengelola ULN.

"Pemerintah terus berkomitmen mengelola ULN secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas, yang antara lain mencakup sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (17,8% dari total ULN pemerintah), sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (17,2%), sektor jasa pendidikan (16,4%), sektor konstruksi (15,4%), serta sektor jasa keuangan dan asuransi (12,5%). Posisi ULN pemerintah aman karena hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9%," jelas keterangan BI mengutip cnbcindonesiacom, Sabtu (16/10/2021).

Baca juga: Edy Rahmayadi Minta Kemenkes Bayar Utang Insentif Nakes Rp15 Miliar

BI menyebutkan ULN bank sentral juga mengalami peningkatan meski tidak menimbulkan tambahan beban bunga utang. Posisi ULN bank sentral pada Agustus 2021 mengalami peningkatan sebesar US$ 6,3 miliar menjadi US$ 9,2 miliar.

Peningkatan ini berasal dari alokasi Special Drawing Rights(SDR) yang didistribusikan oleh IMF pada Agustus 2021 kepada seluruh negara anggota, termasuk Indonesia, secara proporsional sesuai kuota masing-masing. Hal itu ditujukan untuk mendukung ketahanan dan stabilitas ekonomi global dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19, membangun kepercayaan pelaku ekonomi, dan memperkuat cadangan devisa global dalam jangka panjang.

Sebaliknya ULN swasta justru menurun dibandingkan bulan sebelumnya. ULN swasta pada Agustus 2021 mengalami kontraksi 1,2% (yoy), setelah pada periode sebelumnya tumbuh relatif stabil.

"Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. ULN Indonesia pada Agustus 2021 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 37,2%, meningkat dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 36,6%. Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 88,5% dari total ULN," tukas keterangan BI. 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])