Duh! Rupiah Kembali Melemah, Mendekati Rp15 Ribu per dolar AS pada Selasa (14/6/2022)

Nusantaratv.com - 14 Juni 2022

Mata uang dolar AS/ist
Mata uang dolar AS/ist

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Nilai tukar rupiah masih belum berhasil keluar dari tekanan dolar AS. Pada perdagangan pasar spot, Selasa (14/6/2022) nilai tukar rupiah ditutup di level Rp14.699 per dolar AS.

Mata uang RI ini melemah 17 poin atau 0,12 persen dari Rp14.628 per dolar AS pada Senin (14/6/2022).

Hal yang sama terjadi pada kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang menempatkan rupiah di posisi Rp14.729 per dolar AS atau kembali melemah dari Rp14.672 per dolar AS.

Menurut Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi pada penutupan dolar AS akan melanjutkan penguatan. Bahkan ini menjadi puncaknya dalam dua tahun terakhir.

"Dolar AS berdiri tepat di bawah puncak 20 tahun pada hari Selasa," kata Ibrahim Assuaibi.

Ibrahim menyebut, penguatan dolar ini sejalan dengan rilis indeks harga konsumen AS yang melonjak ke level tertinggi dalam empat dekade.

"Ini menyebabkan para pedagang memperkirakan kenaikan suku bunga yang lebih agresif karena Federal Reserve berjuang untuk mengatasi hal-hal yang tidak terduga," jelasnya.

Baca juga: Isu Stagflasi Global Bikin Rupiah Tertekan ke Rp14.491 per dolar AS pada Rabu (8/6/2022)

Sementara itu, Analis DCFX Lukman Leong mengatakan pada penutupan ini rupiah bisa sedikit bernapas. Meski masih tertekan namun tidak akan setinggi pada pembukaan maupun hari sebelumnya.

"Seiring dengan bursa di global yang rebound dari kejatuhan besar di sesi awal," ujar Lukman Leong.

Meski demikian, rupiah masih harus terus memperhatikan berbagai sentimen baik dari dalam negeri maupun global yang bisa kembali menekan.

"Namun sentimen risk off masih kuat oleh kekuatiran akan resesi dan inflasi," ujarnya, mengutip CNNIndonesiacom.

Melemahnya nilai tukar rupiah pada sore hari ini juga diikuti sejumlah mata uang di Asia. Baht Thailand anjlok 0,17 persen dan ringgit Malaysia turun 0,09 persen serta won Korea Selatan merosot 0,16 persen.

Sebaliknya, yen Jepang menguat 0,13 persen, dolar Singapura naik 0,32 persen serta peso Filipina menguat 0,10 persen.

Tercatat hanya dolar Hong Kong yang stagnan dari dolar AS.

Sedangkan mata uang utama negara maju seperti euro Eropa dan poundsterling Inggris menguat masing-masing 0,62 persen dan 0,26 persen. Sementara itu, Rubel Rusia melemah 1,37 persen dan dolar Australia menguat 0,14 persen.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close