Nusantaratv.com - Nilai tukar rupiah terus melesat di level Rp14.834 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Jumat (29/7/2022) sore.
Mata uang RI ini menguat 87 poin atau 0,09 persen dibandingkan sebelumnya.
Hal yang sama juga terjadi pada kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang menempatkan rupiah di posisi Rp14.860 per dolar AS atau menguat dari Rp14.958 per dolar AS pada Selasa kemarin.
Menurut Analis DCFX Lukman Leong rupiah menguat lantaran The Fed memberikan sinyal bahwa kenaikan suku bunga acuan selanjutnya tak akan setinggi sebelumnya.
"Rupiah menguat oleh melemah dolar AS dengan meredanya ekspektasi dari kebijakan agresif kenaikan suku bunga oleh The Fed," ungkap Lukman.
Selain itu, rupiah juga semakin kuat karena ekonomi AS kembali negatif. Ekonomi AS tercatat minus 0,9 persen pada kuartal II 2022.
Sebelumnya, AS juga terkontraksi 1,4 persen pada kuartal I 2022. Setelah minus dua kuartal berturut-turut, maka Negeri Paman Sam resmi masuk ke jurang resesi.
"Data PDB AS kuartal II 2022 terkontraksi memicu risk on," tutup Lukman, mengutip CNNIndonesiacom.
Sementara itu, mayoritas mata uang di Asia juga menguat. Terpantau, yen Jepang menguat 0,95 persen, dolar Hong Kong bergerak stagnan, dolar Singapura naik 0,06 persen.
Kemudian, dolar Taiwan menguat 0,06 persen, dan yuan China naik 0,17 persen, serta baht Thailand menguat 0,71 persen.
Lalu, won Korea Selatan bergerak stagnan, peso Filipina menguat 1,23 persen, dan ringgit Malaysia naik 0,71 persen.
Mayoritas mata uang utama di negara maju juga menguat sore ini. Euro Eropa menguat 0,22 persen, franc Swiss menguat 0,22 persen, poundsterling Inggris melemah 0,12 persen, dan dolar Australia menguat 0,11 persen.