Nusantaratv.com-Di tengah perang Rusia kontra Ukraina, nilai tukar rupiah justru menguat. Pada perdagangan hari ini, Jumat (25/2/2022) nilai tukar rupiah berada di level Rp14.364 per dolar AS.
Mata uang RI ini menguat 27 poin atau 0,19 persen dari sebelumnya, yakni Rp14.391 per dolar AS.
Hal yang sama terjadi pada kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang menempatkan rupiah di level Rp14.369 per dolar AS. Angka ini menguat dari posisi kemarin Rp14.371 per dolar AS.
Menurut Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menguatnya rupiah pada hari ini karena investor masih mempertimbangkan sanksi yang dijatuhkan negara barat termasuk Amerika Serikat (AS) kepada Rusia.
"Presiden AS Joe Biden menjatuhkan lebih banyak sanksi terhadap Rusia yang bertujuan menghambat kemampuan Rusia untuk melakukan bisnis dalam mata uang utama. AS telah menjatuhkan sanksi terhadap bank-bank Rusia dan perusahaan milik negara," kata Ibrahim.
Ia menilai investor masih menghitung dampak ketegangan Rusia dan Ukraina terhadap kebijakan moneter bank sentral dunia, termasuk The Fed.
"Beberapa pejabat dari bank sentral di Eropa, bahkan mereka yang dianggap hawkish, mengatakan situasi di Ukraina dapat menyebabkan bank sentral menunda dimulainya pengurangan aset," ujar Ibrahim, mengutip CNNIndonesiacom.
Ibrahim memprediksi mata uang rupiah pada pekan depan berfluktuasi di rentang Rp14.340 hingga Rp14.410 per dolas AS.
Sementara itu, menguatnya rupiah pada hari ini juga diikuti mayoritas mata uang lain di Asia. Yen Jepang naik 0,21 persen, dolar Hong Kong menguat 0,01 persen, dolar Singapura naik 0,13 persen, won Korea Selatan menguat 0,06 persen.
Kemudian rupee India menguat 0,37 persen, yuan China naik 0,24 persen, ringgit Malaysia menguat 0,13 persen, dan baht Thailand naik 0,30 persen.
Tercatat hanya peso Filipina yang melemah 0,46 persen.