Nusantaratv.com - Nilai tukar rupiah melemah 42 poin atau 0,27 persen dan berada di level Rp15.737 per dolar AS.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.736 per dolar AS.
Menuruk Analis DCFX Lukman Leong pelemahan rupiah sore ini lebih dikarenakan sentimen domestik. Salah satunya data inflasi.
Di mana pada Oktober meski inflasi tahunan tercatat 5,71 persen, tapi secara bulannya terjadi deflasi 0,11 persen.
"Rupiah terlihat masih tertekan walau dolar AS terkoreksi hari ini. Sentimen internal masih negatif setelah data menunjukkan deflasi pada Oktober di Indonesia," ujar Lukman Leong, mengutip CNNIndonesiacom.
Ia mengatakan data itu meredakan ekspektasi kenaikan suku bunga BI.
Sebaliknya, beberapa mata uang di kawasan Asia lainnya kompak berada di zona hijau. Yen Jepang menguat 0,41 persen, baht Thailand naik 1,12 persen, peso Filipina menguat 0,45 persen, won Korea Selatan naik 0,34 persen, dan yuan China menguat 0,45 persen
Dolar Singapura juga naik 0,39 persen dan dolar Hong Kong terpantau stagnan pada penutupan perdagangan sore ini.
Hal yang sama terjadi pada mata uang utama negara maju yang kompak berada di zona hijau. Tercatat euro Eropa menguat 0,28 persen, poundsterling Inggris naik 0,50 persen, dan franc Swiss menguat 0,25 persen.
Lalu, dolar Australia naik 0,91 persen, dan dolar Kanada menguat 0,65 persen.