Nusantaratv.com-Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menegaskan prediksi yang menyebut Indonesia bakal jadi produsen bahan baku baterai mobil listrik terbesar di dunia, bukanlah omong kosong.
Pasalnya selain nikel, Indonesia juga memiliki bahan baku pembuatan baterai listrik lainnya seperti mangan dan kobalt.
"Kita punya mangan kita punya kobalt, yang tidak kita punya adalah litium, nah Indonesia ke depan akan menjadi negara produsen terbesar untuk bahan baku baterai mobil, ini yang sedang kita lakukan sekarang ini dan ini bukan hanya cerita omong kosong belaka," kata Bahlil saat menyampaikan orasi di Universitas Paramadina di kutip dari channel YouTube Universitas Paramadina, Sabtu (3/6/2023).
Berdasarkan salinan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Kepmen ESDM) Nomor 301.K/MB.01/MEM.B/2022 tentang Rencana Pengelolaan Mineral dan Batu Bara Nasional tahun 2022-2027, disebutkan bahwa potensi Nikel Indonesia mencapai 17,7 miliar ton bijih dan 177,8 juta ton logam, dengan cadangan 5,2 miliar ton bijih dan 57 juta ton logam.
Bahlil menambahkan saat ini sudah ada beberapa perusahaan dunia yang menanamkan investasinya di Indonesia untuk memproduksi baterai kendaraan listrik. Salah satunya yaitu perusahaan asal Korea Selatan LG. Bahlil menyebut nilai investasi yang sudah ditanamkan oleh LG adalah sebesar 9,8 miliar dolar AS dan akan mulai melakukan produksi tahun depan di Karawang, Jawa Barat.
"Kemudian CATL dari China, kemudian VW-BASF dari Jerman, kemudian Ford dari Amerika, mereka akan membangun dengan memakai green energi dan green industry," tutur Bahlil.