Jakarta, Nusantaratv.com-PT Pupuk Indonesia (Persero) kembali menggelar kompetisi riset pertanian bertajuk Fertinnovation Challenge 2021. Perhelatan tahun ini menjadi istimewa karena untuk pertama kalinya melibatkan universitas di seluruh Indonesia.
Kompetisi yang dimulai pada Oktober tahun ini, telah menetapkan sembilan tim pemenang dan tujuh karya prospektif.
Nugroho Christijanto, Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia, mengatakan pelaksanaan kompetisi riset pertanian Fertinnovation Challenge 2021 ini menjadi salah satu program Pupuk Indonesia yang saat ini tengah memfokuskan diri dalam bidang riset dan inovasi.
Menurut Nugroho aktivitas riset dan inovasi merupakan salah satu pilar strategis dalam program transformasi bisnis.
Nugroho lebih lanjut menjelaskan kompetisi Fertinnovation Challenge merupakan wujud komitmen Pupuk Indonesia Group untuk menumbuhkan dan mengembangkan inovasi dan kolaborasi secara khusus dengan generasi milenial dan civitas akademika dan universitas.
"Tahun 2021 ini menjadi tahun pertama kalinya kompetisi inovasi yang melibatkan seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Kompetisi ini menyasar secara holistik inovasi pertanian dari sistem produksi pupuk, teknologi pertanian presisi bahkan juga aspek rantai nilai pertanian," kata Nugroho, mengutip kontanid, Kamis (23/12).
Nugroho berharap Fertinnovation Challenge 2021 ini dapat memperkuat sinergi dan kolaborasi yang positif antara industri dan akademisi ke depannya, serta dapat melahirkan sosok-sosok inspiratif, yang memberikan dampak baik bagi perkembangan dan pertumbuhan Indonesia.
Baca juga: Sinergi USU dan NT Corporation, Perkuat Kualitas Mahasiswa
Ia menyebutkan pemenang kompetisi ini selain memperoleh hadiah, juga berkesempatan memperoleh pembiayaan untuk riset dan inkubasi senilai hingga Rp1,5 miliar.
Fertinnovation Challenge 2021 disambut antusias oleh para mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia. Tercatat ada 334 karya yang meramaikan kompetisi ini. Dari 334 karya, tercatat 99 karya yang lolos tahapan screening awal. Seluruh karya ini berasal dari sekitar 22 universitas atau perguruan tinggi di seluruh penjuru Indonesia seperti Aceh, Gorontalo, bahkan Sumbawa.
Lima universitas penyumbang karya terbanyak dalam ajang ini adalah Universitas Brawijaya, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Teknologi Sumbawa, dan Institut Teknologi Sepuluh November.
Sementara kategori Innovation in Agriculture Value Chain dimenangkan oleh Astri Diani Nur Mufihah dan Luvy Dellarosa dari Institut Teknologi Bandung, judul makalahnya Penggunaan Kompos Sampah Organik sebagai Campuran Bahan Baku Produksi Pupuk Organik Komersial untuk Penguatan Ekonomi Sirkuler Pengelolaan Sampah Kota dan Industri Pupuk.
Untuk kategori Innovation in Fertilizer Production System dimenangkan oleh Fadhlih Al-Zaki Sitorus dan Alfi Zahraini dari Universitas Gadjah Mada dengan judul karya "NEOSFER" Nano Encapsulated Slow Release Fertilizer.
Pupuk Slow Release dari Asam Humat Batu Bara Muda Terenkapsulasi Nano Silikakitosan untuk Aplikasi Pertanian Presisi Indonesia.
Sementara tujuh tim dengan karya paling prospektif antara lain dimenangkan oleh Melati Julia Rahma dan Jihan Valencia Amily dari Universitas Brawijaya, tim Novandion Rafly Kurniawan dan Muhammad Ainul Yaqin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Sarono dari Universitas Gadjah Mada.