Prof Nurdiono Jadi Guru Besar Unila, Nurdin Tampubolon: Selamat!

Nusantaratv.com - 23 September 2021

Karangan bunga dari Nurdin Tampubolon untuk Prof Nurdiono.
Karangan bunga dari Nurdin Tampubolon untuk Prof Nurdiono.

Penulis: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung (Unila), Prof Nurdiono dikukuhkan sebagai guru besar, Rabu (22/9/2021). Ia menjadi guru besar bersama 14 guru besar lainnya. 

Pengukuhan Nurdiono disambut baik berbagai pihak. Salah satunya Tim Ahli Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, Nurdin Tampubolon. 

"Selamat sukses atas pengukuhan guru besar FEB Unila Prof. Dr. Nurdiono, S.E., M.M., CA., CPA., Akt," ujar Nurdin yang juga Komisaris Utama Nurdin Tampubolon Corporation (NT Corp), melalui karangan bunga yang ia kirimkan, dikutip Kamis (23/9/2021). 

Adapun dalam orasi ilmiahnya, Nurdiono menyatakan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah belum dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. 

"Saya membandingkan Riau, Jambi, dan Lampung, bahkan dengan Yogyakarta kaitannya dengan tingkat kesejahteraan yang dilihat dari tingkat pembangunan manusia, dan Lampung masih perlu digerakkan," kata dia. 

Selama lima tahun terakhir, kata Nurdiono Provinsi Lampung memperoleh opini wajar tanpa pengecualian (WTP). Namun, indeks pembangunan manusia (IPM) provinsi tersebut masih rendah dibandingkan l DIY dan Riau. 

Tahun 2018, IPM Lampung hanya 69,02 persen, sedangkan IPM DIY mencapai 79,53 persen dan IPM Riau mencapai 72,45 persen. 

Alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk kegiatan belanja modal di Provinsi Lampung juga masih lebih rendah dibandingkan Provinsi Riau dan Jambi. 

"Mudah-mudahan ke depan akan lebih baik lagi, karena saya yakin pemerintah akan membangun Lampung. Karena Lampung daerah yang luar biasa, dengan transportasi yang sudah bagus yang akan membantu perkembangan Lampung," jelasnya. 

Lebih lanjut, setelah menjadi guru besar, Prof Nurdiono berjanji akan mengabdi kepada masyarakat khususnya desa. Karena Dana Desa sekarang dianggap sudah sangat besar, yakni mencapai Rp257 triliun dan Rp400 triliun pada tahun 2024. Atas itu perlu akuntabilitas dan transparansi dana tersebut. 

"Masyarakat desa kondisinya belum semuanya tingkat pendidikannya mapan, untuk itu saya guru besar di bidang itu saya akan mengabdi dan membantu masyarakat," tandasnya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close