Nusantaratv.com - Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Nasional (Unas) mengajak para driver ojek online untuk mencoba mengendalikan emosi dan berkomunikasi secara efektif dalam menghadapi pelanggan.
Hal ini dibuktikan dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) berupa edukasi materi di wilayah Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (2/1/2022) lalu.
Dengan tema kegiatan “Manajemen Emosi dan Komunikasi Efektif”, dalam pemenuhan tugas mata kuliah Public Relations dan Management CSR.
Adapun mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan PKM tersebut ialah Fita Nurhikmah, Irene Reesvelinessa, Lulu Astrid Alawiyah, Miranda Ambarsari, dan Nur Aulia.
"iya mbak,permasalahan yang sering saya dan teman-teman saya alami itu ya sulitnya menahan emosi ketika bertemu dengan customer yang marah-marah dan kadang kita sering salah paham mbak, karena komunikasi yang kurang baik," kata Dino Kusprianto ketua 69 ojol is me.
Latar belakang dari pernyataan salah satu anggota club ojek online berbicara bahwa ada hal-hal yang menghambat mereka dalam bekerja sebagai ojek online.
Salah satunya, begitu sulit menahan emosi dan juga berkomunikasi secara efektif kepada pelanggan, yang mengakibatkan banyaknya kesalah pahaman dan para driver dirugikan karena pelanggan berakhir memberi penilaian buruk kepadanya.
"Ketika kita emosi tentu hal tersebut tidak membawa kita kemanapun, apalagi ke kebaikan, tentu hal tersebut juga sama dirasakan oleh driver ojek online ini. Ketika pelanggan sudah kecewa, apapun masalahnya, driver lah yang akan mendapatkan kerugiannya," ujar Fita Nurhikmah dalam keterangan tertulisnya.
"Maka dari itu kami ingin sharing pengetahuan kepada para driver ojek online dalam pengendalian emosi dan juga cara berkomunikasi agar efektif," sambungnya.
Selain penjelasan materi mengenai pengendalian emosi dan komunikasi secara efektif, kegiatan ini juga melakukan contoh praktik atau pre-test kepada salah satu driver ojek online dengan mencoba menghadapi pelanggan sebelum adanya penjelasan materi diawal.
Lalu dilanjutkan dengan penjelasan materi tentang cara-cara pengendalikan emosi yang dilengkapi dengan contoh situasi, serta mahasiswa juga menambahkan bagaimana service yang baik terhadap pelanggan dengan memberikan sedikit tips untuk bersikap dan berpenampilan.
Setelah itu, diakhir kegiatan dilakukan post-test dengan melakukan lagi contoh prakik setelah materi diberikan.
"Sikap dan penampilan merupakan faktor penting dalam segala kegiatan termasuk bekerja, para driver ojek online ini tentu harus mengetahui bahwa adanya standard dalam bersikap dan berpenampilan merupakan hal yang wajib dimiliki," jelasnya.
"Menurut saya, ketika kita sudah memiliki standard di dalam diri dalam segala hal, dapat memudahkan segala proses yang sedang dilakukan, karena ekspektasi kita terhadap suatu hal akan selalu sama meskipun keadaannya berbeda-beda." tambahnya.
Sehingga diharapkan setelah kegiatan ini para driver ojek online dapat lebih baik dalam pengendalian emosi dan terus menjaga komunikasi secara efektif serta dapat memiliki standard service dalam kegiatan sehari-harinya dalam bekerja.
Lebih lanjut, mahasiswa berharap para driver ojek online bisa mendapatkan penyikapan dan penilaian yang layak dari pelanggan dengan terus memberikan service yang baik.