Nusantaratv.com - Menyambut pergantian tahun 2021, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, kembali membuka pendaftaran Program SMK Pusat Keunggulan (SMK-PK) untuk tahun 2022. Program yang telah berjalan sejak tahun 2020 itu kini melakukan terobosan dengan menambah Skema Pemadanan Dukungan (matching support scheme) yang memungkinkan industri terlibat secara lebih intensif.
Primadi H. Serad, perwakilan industri yang tergabung dalam Forum Pengarah Vokasi Kemendikbudristek berharap, keterlibatan industri dalam memberikan kontribusi nyata bagi SMK-PK Skema Pemadanan Dukungan mampu memberikan manfaat tidak hanya bagi SMK pengampu tetapi juga bagi industri, di antaranya ialah memperlancar usaha dan pekerjaan industri lewat dukungan dari vokasi.
“Bagaimana SMK ini bisa jadi bagian dari proses produksinya, itu satu. Kemudian juga industri ingin melihat bagaimana lulusannya bisa terserap di industrinya. Misalnya, ada perusahaan manufaktur yang ingin merekrut tenaga kerja dari SMK,” ujar Primadi pada Sosialisasi Pendaftaran SMK Pusat Keunggulan 2022 secara daring, Senin (27/12/2021).
Selain itu, imbuhnya, keterlibatan dan kerja sama industri pada Skema SMK-PK Pemadanan Dukungan juga diharapkan bisa memperkuat ekosistem industri pada sektor-sektor tertentu. Dalam hal ini, lulusan SMK yang tidak bekerja di industri akan didorong untuk menjadi wirausahawan atau entrepreneur.
“Kita bisa melibatkan banyak sekali perusahaan dan asosiasi yang mengajak SMK agar ekosistemnya berkembang. Misalnya dalam industri pastry atau kue, mungkin lulusannya tidak semua kerja di restoran atau hotel. Mereka bisa menjadi pengusaha muda dalam bidang tersebut. Begitu juga di bidang fashion tidak semua bekerja di garment, melainkan banyak lulusan SMK yang menjadi freelance desainer,” tuturnya.
Lebih lanjut, penguatan ekosistem kewirausahaan sendiri mampu menjadi alat bagi industri atau asosiasi untuk memastikan bahwa kualitas lulusan dari SMK sudah sesuai dengan apa yang dituntut oleh pasar. Hal ini kemudian dapat menjadi acuan dalam pengembangan tren pada sektor-sektor industri.
Namun di samping itu, ada juga harapan industri yang lebih bersifat makro. Primadi menyadari bahwa keberlangsungan industri tidak mungkin tanpa adanya konsumen atau masyarakat. Beberapa perusahaan, menurutnya, menginginkan adanya upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia salah satunya yang dijalankan melalui program CSR.
“Jadi memang lebih banyak industri yang memberi bantuan dalam bentuk CSR untuk memastikan supaya tidak ada pengangguran. Karena kita tahu semua pengangguran merupakan salah satu akar persoalan di suatu negara,” ucapnya.
Bantuan dalam bentuk CSR ini bertujuan membantu penguatan pendidikan vokasi sehingga industri akan menganggap bahwa meskipun lulusan SMK yang telah bekerja sama dengan industri tidak serta merta terserap atau bekerja di industri tersebut, setidaknya mereka akan terserap atau bekerja di perusahaan lain. Berkurangnya angka pengangguran ini secara tidak langsung meningkatkan daya beli masyarakat, serta menumbuhkan perekonomian.
Berkaitan dengan Program SMK PK, Primadi menegaskan, peran kepala sekolah adalah kunci keberhasilan dalam meyakinkan industri. Ia memaparkan ada tiga karakter leadership yang perlu dimiliki kepala sekolah peserta SMK-PK. Pertama, mempunyai visi dalam melihat masa depan. Kedua, meyakini bahwa menjadi kepala sekolah yang baik tidak harus bisa menyenangkan semua orang. Ketiga, harus bisa memotivasi dan menginspirasi bawahannya untuk maju bersama.
“Tugas kepala sekolah bukan sekadar memimpin, tetapi sebagai seorang pemimpin yang punya pengikut yang fokus kepada visinya. Mampu menarik serta meyakinkan para investor bahwa jika DUDI melakukan investasi ke SMK, tidak akan sia-sia tetapi malah mendapatkan keuntungan,” pungkas Primadi.
kemendikbudristek mengajak keterlibatan inudustri/senang dengan keterlibatan industri. jadi ada kaitan pesan di antara mereka berdua
Menanggapi harapan industri pada SMK-PK, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto mengatakan, Kemendikbudristek menyambut baik adanya keterlibatan yang lebih intensif dari pihak industri pada program SMK-PK tahun 2021. Menurut Dirjen Wikan, tujuan utama dari Program SMK-PK tetap sama, yaitu membangun SMK yang menghasilkan lulusan yang kompeten, diterima bekerja atau menjadi wirausaha dengan penghasilan yang kompetitif. Namun di tahun 2022 ini targetnya diperkuat dengan penguatan kemitraan dan keselarasan yang mampu memberikan dampak keekonomian. SMK PK juga akan menjadi sekolah penggerak yang berperan sebagai rujukan serta memiliki semangat pengimbasan bagi kinerja SMK lainnya dengan pilar utamanya adalah merdeka belajar.
“Pada tahun ini kami memperkenalkan Skema Pemadanan Dukungan untuk meningkatkan kolaborasi yang terukur nyata dengan dunia kerja. Kami akan merangkul industri agar memberikan dukungan yang lebih konkret, jadi tidak hanya paket link and match 8+i tetapi industri mau berkontribusi memberikan anggaran pada pengampu SMK PK,” terang Dirjen Wikan.