WHO: Kasus Cacar Monyet Global Tembus 18 Ribu, Mayoritas di Eropa

Nusantaratv.com - 28 Juli 2022

Ilustrasi. Kasus cacar monyet banyak ditemukan di Eropa. (Reuters)
Ilustrasi. Kasus cacar monyet banyak ditemukan di Eropa. (Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kasus cacar monyet sudah lebih dari 18.000 kasus dan telah dilaporkan di 78 negara. 

Kasus cacar monyet itu mayoritas terdapat di Eropa. Hal itu disampaikan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Dia merilis informasi tersebut selama pidato pembukaan di pembaruan Covid-19 regulernya.

Sejauh ini, ada lima kematian cacar monyet yang dilaporkan, sementara 10 persen kasus dirawat di rumah sakit (RS) guna menjalani perawatan terhadap penyakit tersebut.

WHO pada Rabu (27/7/2022) merekomendasikan vaksinasi yang ditargetkan untuk mereka yang telah terpapar dan bagi mereka yang berisiko tinggi terpapar, seperti petugas kesehatan, pekerja laboratorium, dan mereka yang memiliki banyak pasangan seksual. 

WHO menentang rencana vaksinasi massal saat ini. "Saat ini, kami tidak merekomendasikan vaksinasi massal terhadap cacar monyet," kata WHO, dikutip dari CGTN, Kamis (28/7/2022).

"WHO sedang mengembangkan kerangka penelitian yang dapat digunakan negara-negara untuk menghasilkan data yang kami butuhkan untuk lebih memahami seberapa efektif vaksin ini dalam mencegah infeksi dan penyakit, dan bagaimana menggunakannya secara efektif," tambah WHO. 

Cacar monyet telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang diabaikan secara global di beberapa bagian Afrika selama beberapa dekade, tetapi kasus-kasus mulai dilaporkan di luar negara-negara yang endemik pada Mei.

Cacar monyet umumnya menjangkiti hewan liar seperti hewan pengerat dan primata, namun manusia juga dapat terinfeksi virus. Cacar monyet adalah penyakit zoonosis virus langka yang terjadi terutama di bagian terpencil Afrika Tengah dan Barat. 

Penyakit ini ditularkan dari hewan ke manusia. Bisa ditularkan melalui kontak dengan darah, cairan tubuh atau lesi kulit atau mukosa hewan yang terinfeksi. Karena sumber penularannya dari hewan, hanya sedikit kasus cacar monyet yang ditularkan dari manusia ke manusia.

Jikapun ada, penularan dapat terjadi melalui kontak dengan sekresi saluran pernapasan yang terinfeksi, luka pada kulit penderita, atau obyek yang telah terkontaminasi cairan tubuh penderita.

Gejala yang timbul berupa demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening), nyeri punggung, nyeri otot dan lemas. Ruam pada kulit muncul pada wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya. 

Ruam ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar (makulopapula), lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras. Biasanya diperlukan waktu hingga 3 minggu sampai ruam tersebut menghilang. Penyakit ini bisa terasa menyakitkan bahkan mengakibatkan pasien meninggal dunia.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])