Sinyal Alien Dideteksi China, Ini Kata Pakar AS

Nusantaratv.com - 20 Juni 2022

Ilustrasi. (Net)
Ilustrasi. (Net)

Penulis: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Pakar Amerika Serikat (AS) menilai sinyal yang dideteksi teleskop radio raksasa China yang diduga dari alien, sesungguhnya berasal dari manusia. Diketahui, pemberitaan penemuan sinyal alien ini pertama kali muncul pada Selasa (14/6/2022) dari Science and Technology Daily, surat kabar resmi Kementerian Sains dan Teknologi China.

Mereka bahkan memasukkan klaim tim peneliti menemukan beberapa kasus yang kemungkinan jejak teknologi dan kehidupan luar angkasa. Kabar sinyal dari alien ini viral di media sosial lokal.

Peneliti pencarian informasi luar angkasa (search for extraterrestrial intelligence/SETI) Dan Werthimer yang juga terlibat dalam penelitian, mengungkapkan apa yang ia dan rekan-rekannya temukan berasal dari manusia dan bukan dari makhluk luar angkasa.

Sinyal radio dengan pita frekuensi sempit itu umumnya tak berasal dari sesuatu yang alami, sehingga dianggap buatan yang memunculkan dugaan berasal dari alien.

Para ilmuwan menemukan tiga sinyal ini pada 2019 dan 2022 menggunakan Teleskop radio Spherical Aperture Lima ratus meter (FAST) kala melakukan pemindaian planet luar tata surya dalam persiapan untuk survei langit lima tahun mendatang.

Berita penemuan itu dibantah oleh Wertheimer. Menurutnya sinyal buatan tersebut berasal dari manusia dan bukan dari alien.

"Masalah besar, dan masalah dalam kasus khusus ini, adalah kami mencari sinyal dari makhluk luar angkasa, tetapi yang kami temukan adalah miliaran sinyal dari Bumi," tutur Werthimer, mengutip Live Science.

"Sinyal itu sangat lemah, tetapi penerima kriogenik pada teleskop sangat sensitif dan dapat menangkap sinyal dari ponsel, televisi, radar, dan satelit, dan lebih banyak satelit di langit dari hari ke hari. Jika Anda masih baru dalam hal ini, dan Anda tidak tahu banyak interferensi dapat masuk ke data Anda dan merusaknya, cukup mudah untuk menjadi senang," sambungnya.

Terlepas dari kegembiraan atas penemuan tersebut, rekan peneliti Werthimer berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan agar tidak memunculkan kabar sensasional lagi.

"Ini adalah beberapa sinyal elektromagnetik pita sempit yang berbeda dari masa lalu, dan tim saat ini sedang mengerjakan penyelidikan lebih lanjut," jelas Zhang Tongjie, kepala ilmuwan di China Extraterrestrial Civilization Research Group di Beijing Normal University, dalam laporan penelitian.

"Kemungkinan sinyal yang mencurigakan adalah semacam gangguan radio juga sangat tinggi, dan perlu dikonfirmasi lebih lanjut dan dikesampingkan. Ini mungkin proses yang panjang," sambungnya.

Karena kemungkinan gangguan sinyal yang mengganggu hasil penelitian, Wertheimer menyarankan manusia untuk meneliti kehidupan luar angkasa dari sisi jauh Bulan.

"Sebuah teleskop radio di bagian belakang bulan akan terlindung dari semua polusi radio planet kita," tandasnya. 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])