Nusantaratv.com - Presiden Prabowo Subianto menegaskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menunjukkan hasil besar dalam setahun pelaksanaannya, dengan jumlah penerima manfaat yang disebut telah mencapai 49 juta orang setiap hari.
"Ada profesor-profesor, ada orang-orang pintar yang mengatakan dalam siaran-siaran mereka MBG pasti gagal. Saudara-saudara, hari ini sudah 49 juta makanan tiap hari, mulut 49 juta penerima manfaat tiap hari," ujar Presiden Prabowo dalam pidatonya pada puncak HUT ke-61 Partai Golkar di Jakarta, Jumat, 5 Desember 2025 malam.
Presiden Prabowo menekankan, selama setahun memimpin pemerintahan, ia menyaksikan sendiri dampak nyata berbagai program yang telah dijalankan, termasuk MBG. Ia menyebut penyediaan 49 juta porsi setiap hari itu setara dengan memberi makan lebih dari tujuh kali lipat jumlah penduduk Singapura.
Menurut Presiden Prabowo, capaian ini menunjukkan kemampuan pemerintah menjangkau seluruh wilayah, termasuk daerah terpencil dan pelosok, dalam pendistribusian MBG. Ia menyebutnya sebagai operasi logistik masif yang dapat disejajarkan dengan negara mana pun.
Baca Juga:

Presiden Prabowo Subianto di HUT Golkar. (Foto: NTVnews.id)
"Ini bukan kegiatan main-main, ini bukan kegiatan yang gampang, ini prestasi logistik mungkin terbesar di dunia selama beberapa tahun ini," tegasnya.
Presiden Prabowo juga membandingkan keberhasilan Indonesia dengan Brasil yang memiliki program serupa. Ia menyebut Brasil memerlukan waktu 11 tahun untuk mencapai sekitar 40 juta penerima manfaat, sementara Indonesia menembus angka 49 juta hanya dalam waktu 12 bulan.
"Brasil berhasil mencapai 40 juta penerima manfaat dalam 11 tahun, kita mencapai dalam 12 bulan, tidak sampai, 49 juta," ujarnya.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyinggung makna politik yang lebih luas terkait program MBG. Menurutnya, inti politik bukan sekadar kekuasaan, melainkan usaha memperbaiki kehidupan masyarakat, khususnya anak-anak yang sebelumnya kekurangan akses terhadap makanan bergizi.
Ia menyatakan, dampak program tersebut dapat terlihat dari perubahan kondisi anak-anak di lapangan.
"Bagi orang yang tidak pernah melihat anak-anak lapar, dia tidak merasakan, dan orang-orang yang selalu berpikir keuntungan politik. Padahal politik sebenarnya adalah kehendak memperbaiki kehidupan rakyat yang susah, itu arti politik yang sebenarnya," tukas Presiden Prabowo.




Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh