Nusantaratv.com-Berinisiatif membantu warga sekitar, Haji Endang Junaidi, 62 tahun membangun sebuah jembatan di Sungai Citarum, Karawang, Jawa Barat. Usaha yang Haji Endang gagas tidak sia-sia di mana saat ini ia bisa meraup omset Rp20 juta setiap harinya.
Jembatan viral penyeberangan Sungai Citarum di Dusun Rumambe 1, Desa Anggadita, Kabupaten Karawang, Jawa Barat yang dibangun Haji Endang. selalu ramai dipadati oleh ribuan sepeda motor yang hendak berangkat kerja ke kawasan industri.
Bahkan terkadang antrean kendaraan yang hendak menggunakan jasa penyeberangan ini bisa mencapai 1 km lebih. Setiap kendaraan melintas dikenakan tarif Rp2.000 sekali menyeberang.
Saat ini Haji Endang memiliki 30 karyawan dengan tugas yang telah ditentukan mulai dari pemungut bayaran, mengontrol perahu penyeberangan, dan bagian perawatan jembatan. Jembatan penyeberangan perahu awalnya dibangun pada tahun 2010. Dengan tekad membantu warga sekitar, ia mengaku meminjam uang ke bank untuk keperluan modal hingga Rp10 miliar. Namun, perlahan utangnya lunas dengan penghasilan yang ia dapat sekarang mencapai Rp20 juta per hari.
"Jadi kan kalau lancar ke perusahaan Insya Allah PAD juga lancar buat pemerintah. Benar enggak?" kata pemilik jembatan, Endang Junaedi, seperti diberitakan Nusantara TV dalam program NTV Morning.
Menurut Endang, keberadaan jembatan perahu yang dibangunnya telah membantu pemerintah di bidang lalu lintas mengurai kemacetan, program pemerintah mengurangi polisi dan pemborosan BBM tiga.
Tak hanya itu, pengoperasian jembatan perahu juga membuka kesempatan kerja khususnya bagi orang-orang yang sudah tua.
"Bisa mengurangi pengangguran bagi orang-orang yang sudah tua. Yang bekerja di sini kan orang sudah 60 tahun lebih. Kerja di mana? Sawah sudah enggak ada, pabrik enggak bisa. Ya bisa kita tempatkan di sini. Kita juga bisa membantu ekonomi di sini. Masyarakat perputaran ekonomi tiap pagi kuliner-kuliner banyak malam ini. Alhamdulillahlah," ujarnya.
Banyak warga merasa terbantu dengan adanya jembatan perahu milik Haji Endang lantaran bisa mengurangi kemacetan, efisiensi waktu dan lebih cepat untuk menuju kawasan industri tidak harus memutar jalan.