Lintas Sektor di Aceh Komitmen Sukseskan PIN Tanggulangi KLB polio

Nusantaratv.com - 25 November 2022

Kepala Dinas Kesehatan Aceh Hanif saat advokasi menyukseskan sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) dalam penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio, di Banda Aceh, Jumat (25/11/2022). (ANTARA/Khalis Surry)
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Hanif saat advokasi menyukseskan sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) dalam penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio, di Banda Aceh, Jumat (25/11/2022). (ANTARA/Khalis Surry)

Penulis: Habieb Febriansyah

Nusantaratv.com - Berbagai lintas sektor pemerintahan di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota di Aceh berkomitmen untuk menyukseskan sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) dalam penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di Aceh.

“Advokasi ini tujuannya membentuk satu komitmen untuk bersama-sama, bertekad menyukseskan sub PIN untuk pencegahan polio,” kata Kepala Dinas Kesehatan Aceh Hanif di Banda Aceh, Jumat.

Unsur terlibat dalam komitmen itu mulai dari Gubernur Aceh, Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU), Sekretaris Daerah Aceh, Tim Penggerak PKK, Kepala Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Kanwil Kemenag, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A).

Selanjutnya, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG), Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah, Dinas Pendidikan Dayah, Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Aceh, PB Himpunan Ulama Daya Aceh serta bupati dan walikota 23 kabupaten/kota di Aceh.

Poin yang menjadi penekanan, yakni mendukung sepenuhnya pelaksanaan sub PIN polio untuk menghentikan penyebaran virus polio di Aceh, dan peningkatan cakupan imunisasi rutin lengkap sebagai salah satu ikhtiar melindungi setiap anak Aceh dari Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).

Komitmen tersebut diteken langsung oleh pimpinan instansi maupun pihak yang mewakili.

Hanif menjelaskan penanggulangan kasus polio tidak mungkin hanya bertumpu pada dinas kesehatan, tetapi juga melibatkan sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama, karena hal ini berkenaan dengan mengajak masyarakat.

“Kalau soal suntik, memberi tindakan medis, kami tidak masalah, tapi ini mengajak masyarakat, memberi pemahaman, maka ini harus bersama-sama,” kata Hanif.

Dengan komitmen ini diharapkan Outbreak Response Immunization (ORI) tahap pertama yang berlangsung di Pidie pada pekan depan dan seluruh Aceh mulai 5 Desember mendatang bisa berjalan dengan baik.

ORI menyasar anak usia di bawah 13 tahun di seluruh Aceh, dengan target mencapai 95 persen. Khusus Pidie, sasaran anak untuk mendapatkan imunisasi polio sekitar 100.000 orang.

“Dengan komitmen bersama ini, saya yakin sama-sama kita bisa berhasil. ORI di Pidie dan seluruh Aceh mudah-mudahan tidak ada kendala,” ujarnya.

Seperti diketahui, Dinas Kesehatan Aceh mencatat empat kasus polio di Aceh yang terdeteksi di wilayah Mane, Kabupaten Pidie. Satu daerah empat anak itu masih harus menjalani terapi di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin Banda Aceh.

“Kasus pertama sedang menjalani fisioterapi, sedangkan tiga kasus lagi berada di rumah masing-masing karena tidak bergejala,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Aceh Iman Murahman.

Menurut Iman, keempat anak yang terinfeksi virus polio ini sama sekali tidak memiliki riwayat imunisasi dasar lengkap, sehingga sangat berisiko tinggi tertular virus.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])