KPU Sebut Komposisi Generasi Muda Dalam PPS Pemilu Lebih 50 Persen

Nusantaratv.com - 25 Januari 2023

Anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk Pemilu 2024 yang dilantik dan diambil sumpah janji oleh KPU Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. ANTARA/Hery Sidik
Anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk Pemilu 2024 yang dilantik dan diambil sumpah janji oleh KPU Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. ANTARA/Hery Sidik

Penulis: Habieb Febriansyah

Nusantaratv.com - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebutkan komposisi generasi muda dalam keanggotaan panitia pemungutan suara (PPS) untuk Pemilu 2024 di kabupaten ini lebih dari 50 persen dari total sebanyak 225 orang.

"Kalau dilihat dari komposisi umur, teman teman PPS ini banyak yang muda-muda, memang tidak ada pembatasan umur, tetapi ternyata dari komposisi yang kita lihat banyak anak muda, jumlahnya lebih dari 50 persen," kata Ketua KPU Bantul Didik Joko Nugroho di Bantul, Rabu.

Dia mengatakan, dalam membentuk PPS di tingkat kelurahan untuk Pemilu 2024, KPU memang tidak menerapkan persyaratan umur, dalam arti tidak ada pembatasan umur seperti yang diterapkan pada pembentukan kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) nantinya.

"Pembatasan itu untuk KPPS diutamakan di bawah 50 tahun, untuk PPK/PPS itu tidak ada pembatasan, tetapi ternyata antusiasme anak muda cukup tinggi, meskipun yang tua tetap ada, karena tidak ada persyaratan usia," katanya.

Dia mengatakan, terdapat beberapa faktor tingginya animo anak muda menjadi PPS sebagai penyelenggara pemilu tingkat kelurahan yang telah dilantik dan diambil sumpah janji pada 24 Januari 2023, salah satunya pendidikan pemilih yang diperoleh sebelum akhirnya mendaftar PPS.

"Antusiasme anak muda ini didorong karena keinginan mereka untuk berpartisipasi di dalam kepemiluan, saya melihat ini ada korelasi dengan pendidikan pemilih berkelanjutan yang kita lakukan di KPU Bantul melalui Pemilos (Pemilihan Ketua OSIS)," ujarnya.

Menurut dia, anak muda yang sebelumnya menjadi panitia pemilihan di sekolah, mereka mempunyai pengalaman dalam berdemokrasi, hal itu karena saat seleksi wawancara, mereka rata rata mempunyai pengalaman dalam Pemilos.

"Yang kedua, teman teman ini mereka anak anak muda sudah aktif sebagai penyelenggara tetapi di KPPS, makanya kemudian dalam konteks PPS ini menjadi ruang mereka untuk berkiprah di jenjang yang lebih tinggi," tuturnya.

Dengan demikian, kata Didik, meskipun komposisi anggota PPS di Bantul diisi para anak muda, namun mereka tidak buta pengalaman, karena ada yang sudah pernah menjadi KPPS, ada yang menjadi pengawas tempat pemungutan suara (TPS).

"Jadi, mereka sudah aktif di penyelenggara pemilu, tapi hanya saat hari 'H' saja, sehingga banyak dari mereka yang mendaftar PPS. Harapan kita teman-teman anak muda ini juga bisa pendekatan ke pemilih menggunakan media sosial untuk sosialisasi dan pendidikan pemilih, kan lebih familier," ucapnya.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])