Nusantaratv.com - Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) Amerika Serikat (AS) menyerukan agar sistem deteksi pengemudi mabuk atau penurunan kadar alkohol menjadi perlengkapan standar pada kendaraan baru.
Hal tersebut demi mencegah banyaknya kasus kecelakaan yang terjadi. Demikian dikutip dari Carscoops, Rabu (21/9/2022). Tercatat, sepanjang 2022 ada sekitar 11.654 kasus kematian akibat pengemudi mabuk.
"Teknologi dapat mencegah kecelakaan yang memilukan ini, sama seperti teknologi dapat mencegah puluhan ribu kematian akibat gangguan mengemudi dan kecelakaan terkait kecepatan yang kita lihat di AS setiap tahun," kata Ketua NTSB Jennifer Homendy.
Dia menilai sistem deteksi gangguan alkohol wajib diterapkan segera. Secara khusus, mereka mendorong Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) AS meminta sistem deteksi gangguan alkohol terintegrasi ke sistem keamanan kendaraan pasif, sistem pemantauan pengemudi canggih atau kombinasi keduanya yang sanggup mencegah atau membatasi operasi kendaraan jika terdeteksi pengemudi berada di bawah pengaruh alkohol.
Dalam laporan tersebut, NTSB menyebut sistem adaptasi kecepatan cerdas sebagai teknologi kendaraan yang efektif mengurangi kecepatan dan tingkat keparahan kecelakaan dapat dikurangi.
Pada 2020, terdapat sekitar 11.258 kasus kematian dalam kecelakaan karena pengemudi memacu kendaraannya dengan kencang.
Di sisi lain, Undang-Undang Investasi Infrastruktur dan Pekerjaan mensyaratkan sistem yang dapat secara pasif memantau kinerja pengemudi, mengidentifikasi secara akurat apakah pengemudi mengalami gangguan, dan mencegah atau membatasi pengoperasian kendaraan bermotor jika terdeteksi.
Namun, tanggal implementasi serta standar keamanannya saat ini belum ditetapkan.