Kemendikbudristek Fasilitasi Kepsek dan Guru Pelatihan Kurikulum Prototipe

Nusantaratv.com - 24 Desember 2021

Suasana belajar di dalam kelas/ist
Suasana belajar di dalam kelas/ist

Penulis: Ramses Manurung

Jakarta, Nusantaratv.com-Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) berencana memberikan opsi kebijakan kurikulum untuk pemulihan pembelajaran selama pandemi covid-19. Salah satunya melalui Kurikulum Prototipe yang merupakan lanjutan dari Kurikulum Masa Khusus Pandemi Covid-19 atau Kurikulum Darurat.

Guna memaksimalkan penerapan Kurikulum Prototipe Kemendikbudristek akan memberikan waktu yang cukup untuk mempelajari konsep Kurikulum Prototipe sebelum menyatakan minat untuk menerapkan. 

Tak hanya itu, Kemendikbud Ristek juga akan memfasilitasi kepala sekolah dan guru mengikuti pelatihan agar bisa menerapkan Kurikulum Prototipe sesuai kemampuan dan konteksnya.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo menjelaskan bahwa Kurikulum Prototipe bertujuan untuk memberi ruang yang lebih luas bagi pengembangan karakter dan kompetensi dasar siswa, seperti literasi dan numerasi. 

Ada tiga karakteristik utama Kurikulum Prototipe yang dinilainya dapat mendukung pemulihan pembelajaran.

Pertama, pengembangan kemampuan non-teknis (soft skills) dan karakter mendapat porsi khusus melalui pembelajaran berbasis proyek. 

Kedua, Kurikulum Prototipe berfokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi. 

"Ketiga, fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal," jelas Anindito, mengutip kompascom, Jumat (24/12/2021).

Baca juga: Simak! Tak Ada Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA dalam Kurikulum Prototipe 

Anindito lebih lanjut menjelaskan perancangan kurikulum sekolah juga dapat diatur dengan lebih fleksibel. Dalam Kurikulum Prototipe tujuan belajar ditetapkan per fase, yakni dua hingga tiga tahun, untuk memberi fleksibilitas bagi guru dan sekolah.

Selain itu, jam pelajaran ditetapkan per tahun agar sekolah dapat berinovasi dalam menyusun kurikulum dan pembelajarannya.

Hasil Evaluasi

Diketahui sebelum memutuskan memberikan opsi kurikulum prototipe, BSKAP Kemendikbudristek telah melakukan evaluasi terkait manfaat dan efektifitasnya bagi siswa.

Hasil evaluasi yang dilakukan BSKAP Kemendikbudristek menunjukkan bahwa sekolah-sekolah yang menggunakan Kurikulum Darurat lebih maju empat sampai lima bulan belajar daripada yang menggunakan Kurikulum 2013 secara penuh. 

Berdasarkan hasil tersebut, Kemendikbud Ristek terus menyusun strategi untuk mengatasi kehilangan pembelajaran (learning loss) yang dialami siswa selama pembelajaran jarak jauh di masa pandemi. 

Anindito Aditomo mengatakan hasil evaluasi tersebut menguatkan Kemndikbud Ristek dalam merancang Kurikulum Prototipe agar pembelajaran lebih efektif. 

“Hasil ini menguatkan kami dalam merancang Kurikulum Prototipe agar lebih efektif,” dikatakan Anindito.

Namun, Kemendikbudristek tetap mempersilakan sekolah untuk menggunakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan sekolah selama tetap mengacu pada standar nasional pendidikan. 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])