Jelang Muktamar 2021, Ini 5 Calon Kuat Ketua Umum PBNU

Nusantaratv.com - 09 Oktober 2021

Logo Nahdatul Ulama/ist
Logo Nahdatul Ulama/ist

Penulis: Ramses Manurung

Jakarta, Nusantaratv.com-Nahdatul Ulama (NU) akan menggelar Muktamar ke-34 pada 23-26 Desember 2021 di Lampung dengan salah satu agenda utamanya adalah pemilihan Ketua Umum PBNU. 

Selain tanfidziyah (pengurus harian) NU juga akan memilih Rois Aam atau pemimpin ulama tertinggi dalam organisasi NU yang saat ini dipimpinin KH Miftahul Akhyar, ulama asal Jawa Timur dan pengasuh Ponpes Miftahus Sunnah, Surabaya.

Sejumlah nama yang disebut-sebut sebagai calon kuat Ketua Umum PBNU telah muncul di publik. 

Hal yang sama juga terjadi pada survei yang dilakukan Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic).  Muncul beberapa kandidat calon Ketua Umum PBNU.

Mereka adalah Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur Marzuki Mustamar, Ketua PWNU Jatim Hasan Mutawakkil Alallah, Ketua Umum PBNU saat ini (inkamben) Said Aqil Siradj, Kiai muda asal Rembang Bahaudin Nursalim alias Gus Baha, dan Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf.

Namun perkembangan terkini menyebutkan dua nama calon kuat adalah Said Aqil dan Gus Yahya.

Said Aqil adalah incumbent atau Ketua Umum PBNU saat ini dan sudah menjabat selama dua periode.

Sedangkan Gus Yahya adalah Khatib Am, Sekretaris PBNU. 

Keduanya dinilai layak dan mumpuni untuk menjadi pemimpin organisasi yang berdiri sejak tahun 1926 itu. 

Berikut profil dari lima calon kuat Ketua Umum PBNU 

KH. Said Aqil Siradj adalah ketua Umum PBNU saat ini yang terpilih dua kali muktamar.

Pertama pada gelaran Muktamar di Makassar untuk periode 2010-2015 dan terpilih kembali di muktamar ke-33 di Jombang untuk masa periode kepengurusan 2015-2021.

Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin Ingin NU Berperan dalam Perdamaian Global

Secara keilmuan, beliau adalah guru besar ilmu tasawuf alumni dari Universitas Ummul Qura, Mekkah dan mengasuh Pesantren Al-Tsaqofah di Ciganjur, Jakarta Selatan.

Said Aqil yang lahir di Cirebon, 3 Juli 1953 mengaku sudah siap dan tidak masalah jika tiga periode.

Adapun KH Yahya Cholil Staquf adalah alternatif calon ketua umum yang saat ini didukung untuk menggantikan Said Aqil Siradj.

Banyak pengurus Wilayah yang mendukung ulama dari Rembang itu.

Ulama kelahiran Rembang 16 Februari 1966 ini merupakan tokoh Nahdlatul Ulama dan saat ini menjabat sebagai Katib Aam Syuriah PBNU. 

Nama KH. Yahya Cholil Staquf mulai dikenal luas ketika menjadi juru bicara Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

KH. Yahya Cholil Staquf semakin dikenal ketika terpilih sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada 2018, untuk menggantikan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang wafat pada 2017, KH. Hasyim Muzadi.

Selanjutnya ada KH Hasan Mutawakkil Alallah. Ulama kelahiran 15 April 1959 ini pernah kuliah di sejumlah kampus. Mulai dari Universitas Tribakti Kediri, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta hingga Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir. Saat ini Hasan Mutawakkil Alallah memimpin PWNU Jatim.

Selanjutnya ada  KH Marzuki Mustamar. yang merupakan Ketua Pengurus Wilayah NU (PWNU) Jawa Timur dan seorang ulama kharismatik yang memiliki banyak sekali santri dan pendukung.

Dan terakhir ada Bahaudin Nursalim atau dikenal sebagai Gus Baha lahir pada 29 September 1970.

Gus Baha masih memiliki darah keturunan raja dan ulama Jawa. Gus Baha terkenal sangat alim di bidang fikih, hadits, dan tafsir al-Quran.

Gus Baha juga merupakan seorang Ketua Tim Lajnah Mushaf Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.

Dirinya berada satu tim dengan para Profesor, Doktor dan ahli-ahli Al-Qur'an dari seluruh Indonesia seperti Prof. Dr. Quraisy Syihab, Prof. Zaini Dahlan, Prof. Shohib dan para anggota Dewan Tafsir Nasional yang lain. 

Sumber: Tribunnewscom


 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])