Fakta-fakta Dilapangan Penyebab Terjadinya Tragedi di Stadion Kanjuruhan

Nusantaratv.com - 02/10/2022 17:35

Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya dalam pertandingan sepak bola Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). (Foto: Antara)
Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya dalam pertandingan sepak bola Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). (Foto: Antara)

Penulis: Armansyah | Editor: Supriyanto

Nusantaratv.com - Awan kelabu menyelimuti sepakbola Indonesia terjadi sejak Sabtu malam (1/10/2022) setelah pertandingan derby 2 tim Jawa Timur, Arema FC melawan Persebaya Surabaya usai digelar.

Sebenarnya pertandingannya sendiri berjalan normal hingga 90 menit terakhir. Pertnndinga dimenangkan tim tamu, Persebaya Surabaya dengan skor 3-2.  

Tak terima tim kesayangannya kalah, suporter Arema FC turun ke lapangan begitu wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan selesai, para suporter Arema FC turun ke lapangan mengejar para pemain. 

Akibat kerusuhan itu menyebabkan sejumlah kerugian, yakni banyaknya korban jiwa melayang sia-sia, juga adanya kerugian harta benda. Berikut rangkuman fakta-fakta yang mengiringi terjadinya kerusuhan di Stadion Kanjuruan, Malang Sabtu malam Minggu (1/10/2022), yang dikumpulkan Nusantaratv.com dari berbagai sumber.

1. Kronologi Kejadian

Arema FC dan Persebaya Surabaya adalah dua tim besar dari Jawa Timur yang masing-masing memiliki suporter fanatik.

Pertandingan derby Jawa Timur pun berlangsung apik dan seru, dan masing-masing melakukan jual beli serangan. Selama pertandingan suporter Arema FC tak henti-hentinya mendukung tim kesayangannya.

Namun setelah 90 menit jalannya pertandingan, Arema FC menderita kekalahan 2-3 dari tim tamu, Persebaya Surabaya. Melihat timnya kalah suporter Arema pun tak terima, mereka beramai-ramai masuk ke tengah lapangan mengejar para pemain.

Dari keterangan yang diperoleh, kekalahan ini adalah kekalahan kandang pertama Arema FC di Stadion Kanjuruhan setelah 23 tahun terakhir.

Banyaknya suporter yang masuk ke lapangan membuat situasi di tengah lapangann menjadi carut marut. Petugas keamanan yang bertigas pun kewalahan menghalau para suporter tersebut agar keluar lapangan. Merasa himbauannya tidak digubris, petugas pun berusaha membubarkan suporter dengan menyemprotkan gas air mata. Cara ini berhasil menghalau suporter dari tengah lapangan, namun dampak yang diakibatkan sungguh di luar dugaan, banyak suporter panik dan berdesak-desakan di pintu keluar stadion ketika berlari menghindari semprotan gas air mata. 

2. Jumlah Korban Meninggal Dunia

Dari kerusuhan yang terjadi, Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta mengkonfirmasi jumlah korban yang meninggal dunia sebanyak 127 orang, 2 diantaranya anggota Polri.

Dari 127 korban yang meninggal dunia, 34 orang meninggal di lapangan dan sisanya meninggal di rumah sakit terdekat, tambah Nico.

3. Jumlah Korban yang masih dirawat

Menurut keterangan Nico Afinta, jumlah korban yang dirawat di rumah sakit berjumlah 180 orang.

“Sebanyak 180 korban masih dalam masa perawatan hingga sekarang,” ujar Nico. 

Mereka yang dirawat di rumah sakit kebanyakan tubuhnya mengalami luka-luka karena terhimpit dan berdesak-desakan dengan suporter lain.

4. Kerusakan yang Terjadi

Selain jatuhnya korban jiwa, kerugian secara material adalah adanya beberapa unit kendaraan yang dirusak dan juga pagar stadion yang rusak.

Dari konfirmasi yang didapat, ada 13 unit kendaraan rusak berat. 10 kendaraan milik anggota Polri dan 3 kendaraan milik warga sipil.

5. Sanksi Bagi Arema FC

Akibat insiden ini Arema FC sebagai tuan rumah mendapat sejumlah sanksi dari PSSI. Dan pertandingan Liga 1 BRI mulai hari minggu ini (2/10/2022) untuk sementara waktu dihentikan. PSSI pun menghukum Arema FC dengan mencabut haknya menjadi tuan rumah di pertandingan Liga 1 BRI yang masih tersisa untuk musim ini.

6. Biaya Ganti Rugi Korban 

Untuk para korban, Bupati Malang M. Sanusi mengatakan bahwa seluruh biaya perawatan para suporter yang saat ini dirawat di rumah sakit ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Malang.

Hal ini dilakukan Bupati Malang sebagai bentuk dukacita terhadap para korban akibat insiden yang mengenaskan ini.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

Komentar belum ada.
Otentifikasi

Silahkan login untuk memberi komentar.

Log in