Duh! Gegara Pakai Jilbab, Mahasiswi Ini Tak Diizinkan Masuk Kelas

Nusantaratv.com - Sebuah perguruan tinggi di distrik Udupi di negara bagian Karnataka, India, dikabarkan melarang enam mahasiswinya memasuki ruang kelas karena mereka mengenakan jilbab.

Dikutip dari Sputnik, Senin (3/1/2022), sebuah video berdurasi 72 detik berisi sejumlah mahasiswi berdiri di luar kelas selama tiga hari sebagai bentuk protes atas larangan tersebut.

Selain memakai jilbab, para mahasiswi juga dilarang berbicara dalam bahasa Urdu, Arab atau Byari. Di mana tiga bahasa itulah yang digunakan komunitas Muslim di Karnataka.

"Semuanya baik-baik saja sebelum kami mulai mengenakan jilbab, tetapi sekarang kami didiskriminasi dengan cara ini, dan tidak diizinkan masuk ke dalam kelas," ucap seorang mahasiswi.

Girls wearing Hijab,denied entry to classroom at Girls Govt PU college Udupi.
Principal Rudregowda said, Hizab is allowed inside campus, but it must be removed to attend classes. pic.twitter.com/hztNGSDKNK

— Qaumijazba (@Qaumijazba) January 1, 2022

Sementara itu, Perwakilan Partai Sosial Demokrat India di (SDPI) Udupi, Nazeer Ahmed, mengatakan mereka akan memprotes jika keenam mahasiswi itu tidak diizinkan masuk ke dalam kelas dengan mengenakan jilbab.

Sedangkan pihak kampus berdalih jika mahasiswi diizinkan untuk mengenakan jilbab di lingkungan kampus, tetapi tidak di dalam ruangan kelas. "Aturan tersebut bertujuan untuk menjamin keseragaman di ruang kelas," kata Pimpinan Kampus Rudra Gowda kepada kantor berita India Press Trust of India (PTI).

Larangan penggunaan jilbab di India sudah beberapa kali terjadi. Pada 2017, seorang petugas medis di Maharashtra dilarang memasuki ruang kelas lantaran menggunakan jilbab. Namun berdasarkan pengadilan tinggi India, dia diizinkan untuk memakai jilbab sebagai kebebasan beragama untuk perempuan Muslim.

Pada 2019, Pengadilan Tinggi Bombay, dalam putusannya yang membebaskan gadis Muslim, Fakeha, dalam perjuangan hukumnya selama 16 bulan, mengizinkannya mengenakan jilbab di ruang kelas setelah dia dilarang oleh otoritas perguruan tinggi untuk menghadiri kelas dan mengikuti ujian.