Duh! Ekspor Nikel Bocor ke China, RI Tekor Ratusan Triliun

Nusantaratv.com - 13 Oktober 2021

Faisal Basri/ist
Faisal Basri/ist

Penulis: Ramses Manurung

Jakarta, Nusantaratv.com-Indonesia mengalami kerugian hingga ratusan triliun akibat kebocoran ekspor bijih nikel ke China dalam lima tahun terakhir.

Fakta kurang sedap itu diungkapkan ekonom senior Faisal Basri.

"Lima tahun terakhir kerugian negara ratusan triliun," ungkap Faisal mengutip cnnindonesia, Selasa (12/10).

Faisal lebih lanjut mengungkapkan, Indonesia  telah melarang ekspor bijih nikel pada 2020. Badan Pusat Statistik (BPS) tak mencatat ada ekspor bijih nikel mulai 2020.

Tetapi di sisi lainpemerintah China justru mencatat negaranya masih mengimpor bijih nikel dari Indonesia pada 2020. Data itu tercatat di General Customs Administration of China (G CAC).

Baca juga: Ketua DPR: Industri Kendaraan Listrik Harus Bisa Dirasakan Rakyat

"GCAC pada 2020 mencatat masih ada 3,4 juta ton impor dari Indonesia dengan nilai jauh lebih tinggi dari 2014, yakni US$193,6 juta atau Rp2,8 triliun, lebih tinggi dari 2019," papar Faisal.

Faisal menyatakan pemerintah sebenarnya bisa melacak potensi kebocoran ekspor bijih nikel. Caranya dengan menghitung total produksi smelter nikel yang ada di Indonesia dan dibandingkan dengan kebutuhan produsen nikel.

"Cara melacaknya mudah, hitung saja produksi smelter berapa, kebutuhan normalnya berapa, dan dia (industri smelter) beli untuk proses produksi berapa," jelas Faisal.

Diketahui, pemerintah mulai melarang ekspor bijih nikel pada 2 Januari 2020. Hal ini tercantum dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri ESDM Nomor 25 Tahun 2018 tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])