Nusantaratv.com - Terungkap detik-detik Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J saat hendak dieksekusi. Ketika itu ia dalam posisi berlutut.
Brigadir J dikelilingi oleh Irjen Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, Bripka Ricky Rizal dan Kuwat Ma'ruf, yang merupakan asisten rumah tangga Sambo.
Yosua diperlakukan demikian, setelah dirinya disebut dipergoki oleh Kuwat berduaan dengan istri Sambo, Putri Candrawathi. Peristiwa itu terjadi di Magelang, Jawa Tengah. Hal ini diungkapkan Bharada E kepada pemeriksanya.
"Yosua kemudian diperintahkan berlutut menghadap pintu kamar mandi sebelah tangga lantai dasar," ujar salah seorang pemeriksa Bharada E kepada Majalah Tempo, dikutip Minggu (14/8/2022).
Bharada E sendiri berdiri di depan Josua. Sementara Sambo, berdiri di samping Bharada E. Sambo diduga kuat telah merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J.
"Ferdy mengenakan sarung tangan hitam dan memegang pistol. Sementara itu, Ricky dan Kuwat berdiri di sisi kiri dan kanan Yosua," kata pemeriksa Bharada E.
Setelahnya, Bharada E menembak Brigadir J. Dari jarak sekitar dua meter, Richard melepaskan tiga peluru. Tak ada pemukulan dan interogasi terhadap Josua. Dalam kesempatan itu, Sambo ikut menembak Brigadir J di bagian fatal.
"Ferdy, menurut Richard dalam keterangan kepada polisi, mengakhiri eksekusi itu dengan menembak dua kali bagian belakang kepala Yosua," kata Majalah Tempo.
Usai menghabisi nyawa Josua, Sambo menembaki tembok sekitar tangga tiga kali. Ia juga mengoleskan sisa jelaga di sarung tangan hitamnya ke tangan Yosua.
Sambo sendiri kini telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana Brigadir J. Ia juga disebut menyusun skenario seolah-olah terjadi tembak-menembak antara Bharada E dengan Brigadir J di rumah dinasnya, usai terjadi pelecehan seksual dan penodongan senjata ke Putri.
Selain Sambo, Bharada E, Bripka Ricky Rizal dan Kuwat juga ditetapkan sebagai tersangka. Sambo terancam hukuman mati.