Nusantaratv.com - Pertanian kini sudah tidak lagi mengandalkan tenaga hewan dan manusia. Seperti halnya yang terjadi di China.
Sebuah revolusi sedang terjadi di pedesaan di Shanghai. Di mana robot-robot pertanian mengambil alih tugas yang dulunya dikerjakan secara manual. Contoh dari transformasi ini adalah Diantian Farm, sebuah tempat di mana teknologi dan tradisi berpadu.
Melansir Gizmochina, Kamis (22/2/2024), insinyur merupakan tenaga kerja baru di sini, dengan lebih dari 70 profesional, termasuk Li Wei, mengarahkan keajaiban teknologi ini melalui ladang padi.
Robot-robot ini, dengan lebih dari 60 jenis yang dikembangkan melalui penelitian yang cermat selama tujuh tahun, mendefinisikan ulang apa artinya menggarap lahan.
Dari menanam hingga memanen, mesin-mesin ini melakukan semuanya, menavigasi medan dengan kaki perayap dan mengambil keputusan dengan otak kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang canggih.
Kesederhanaan pengoperasian robot-robot ini sungguh mencengangkan. Para petani, hanya dengan menggunakan smartphone pribadi miliknya, dapat membangunkan para pekerja robot untuk memulai hari mereka.
Wang Jinyue, yang memimpin koperasi Diantian, memiliki hubungan pribadi dengan inovasi ini, setelah mengalami langsung kenyataan melelahkan dalam pekerjaan pertanian.
Saat ini, robot berjejer di lapangan, bekerja secara efisien dan tanpa perlu istirahat, mewujudkan kemajuan teknologi seperti 5G, pengenalan gambar, dan data besar.
Robot-robot ini bukan hanya pekerja, mereka pekerja cerdas. Robot penyiangan, misalnya, dapat membedakan antara tanaman bagus dan tanaman yang tidak diinginkan, menargetkan gulma dengan tepat, semua berkat sistem yang beroperasi pada Sistem Satelit Navigasi BeiDou milik China.
Pendekatan teknologi tinggi ini tidak hanya terbatas pada peternakan Diantian saja. Di seluruh Negeri Tirai Bambu, di tempat-tempat seperti Hanzhong, provinsi Shaanxi, peralatan cerdas membuat budidaya sayuran tidak hanya lebih efisien tetapi juga lebih hemat tenaga kerja.