Benarkah Kebakaran Kilang Minyak Pertamina Disengaja?

Nusantaratv.com - 16 November 2021

Kebakaran kilang Pertamina di Cilacap dituding disengaja demi tingkatkan kuota impor minyak. (Media Indonesia - Antara/Idhad Zakaria)
Kebakaran kilang Pertamina di Cilacap dituding disengaja demi tingkatkan kuota impor minyak. (Media Indonesia - Antara/Idhad Zakaria)

Penulis: Supriyanto

Nusantaratv.com – Kita semua tahu bahwa baru-baru ini kilang minyak milik Pertamina yang ada di Cilacap, Jawa Tengah terbakar. Ternyata kebakaran ini telah menimbulkan banyak spekulasi. Bahkan, seorang pengamat ekonomi dan pertambangan dari Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi menuding kebakaran ini disengaja. Tujuannya demi meningkatkan kuota impor minyak! Beneran nggak sih?

Fahmy bahkan menuding PT Pertamina (Persero) sebagai pemilik kilang minyak tersebut terindikasi abai dengan pengamanan. Padahal, nggak hanya membuat minyak di dalam tangki ludes terbakar, kebakaran yang memicu kobaran api luar biasa ini juga membahayakan warga di sekitarnya. Seharusnya, pertamina sudah menerapkan pengamanan kilang dengan standar internasional.

“Ada indikasi unsur kesengajaan dari pihak tertentu untuk tujuan peningkatan volume impor pasca kebakaran yang menjadi lahan pemburuan rente,” ujar Fahmy, Minggu (14/11/2021).

Baca Juga: Akhirnya! Jokowi Pilih Dudung Jadi KSAD Pengganti Andika

Nggak hanya memberikan kritik, Fahmy juga menyarankan pemerintah, khususnya Kementerian ESDM serta lembaga-lembaga independen untuk terus melakukan audit terhadap sistem pengamanan kilang minyak Pertamina secara berkala. Dia nggak ingin kasus kebakaran kilang yang sudah beberapa kali terjadi ini berulang di masa depan.

Kebakarann Kilang Minyak Pertamina (nasional.tempo.co)

Kebakaran Kilang Sudah Beberapa Kali Terjadi
Pada tahun ini saja, sudah tiga kali insiden kebakaran kilang Pertamina di Indonesia. Yang pertama adalah pada 11 Juni 2021 sekitar pukul 19.45 WIB di Tangki Kilang Cilacap. Saat itu, tangki T39 dengan isi benzena, produk utama petrokimia, ludes terbakar. Memang, hanya 1.100 barel benzene alias sepertiga dari kapasitas tangki yang ludes, namun, insiden ini disayangkan banyak pihak.

Pada 29 Maret 2021, kilang Pertamina di Balongan, Indramayu, Jawa Barat juga terbakar pukul 00.45 WIB. Proses pemadaman bahkan membutuhkan waktu dua hari! Akibat kebakaran ini, 400 ribu barel minyak di tangki E, F, G, dan H terbakar habis.

Nah, untuk insiden terakhir pada Sabtu (13/11) lalu, terjadi pada 19.10 WIB. Tangki 36 T-102 yang berisi Pertalite sebanyak 31 ribu kiloliter terbakar dan menyebabkan kobaran api sangat besar.

Baca Juga: Ketua MPR Dorong Digitalisasi UMK

Seberapa Banyak Impor Minyak Indonesia?
Badan Pusat Statistik (BPS) punya data terkait dengan impor minyak Indonesia. Pada Januari sampai Juli 2021 lalu saja, jumlahnya mencapai 10,57 juta barel, meningkat signifikan dari 10,33 juta barel pada periode yang sama 2020.

Dari sisi nilai mata uang Dollar AS, impor minyak di periode tersebut tahun ini sudah mencapai 6,18 miliar US Dollar. Jumlah ini naik sekitar 48 persen dari 4,18 miliar US Dollar dari periode yang sama 2020. Penyebabnya? Harga minyak dunia naik. Gara-gara hal ini pula, keuangan Pertamina pada 2021 pun semakin memburuk.

Ditanggapi Pertamina
Sekretaris Perusahaan Kilang Pertamina Internasional Ifki Sukarya mengaku pihaknya sudah melakukan pencegahan kebakaran pada kilang-kilangnya dengan standar tinggi seperti memasang penangkal petir, fire gas detector, sekaligus inspeksi peralatan las dengan rutin.

Sementara itu, Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Utama alias Ahok memilih nggak menanggapi tudingan kebakaran ini disengaja.

“Biar Bareskrim yang buktikan,” ujar Ahok, Minggu (14/11).

Sumber: inibaru.id

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])