Bangunan-bangunan Bertingkat Ini Roboh Karena Salah Perhitungan

Nusantaratv.com - 18 Januari 2022

Ilustrasi, seorang arsitek hendak mendesain ulang sebuah bangunan. (net)
Ilustrasi, seorang arsitek hendak mendesain ulang sebuah bangunan. (net)

Penulis: Supriyanto | Editor: Supriyanto

Nusantaratv.com - Dalam dunia konstruksi bangunan, seorang arsitek mempunyai peranan penting untuk terwujudnya sebuah bangunan yang kokoh dan indah. Sebelum bangunan didirikan, seorang arsitek akan merancang dan mendesain bangunannya terlebih dahulu.

Faktor keamanan bangunan serta pilihan bahan konstruksi yang akan digunakan menjadi hal yang sangat dipertimbangkan oleh seorang arsitek. Untuk itu seorang arsitek dituntut harus teliti saat merancang sebuah bangunan.

Namun, meski sudah dilakukan secara teliti, selalu saja ada kesalahan. Ada beberapa bangunan yang dianggap berbahaya karena salah perhitungan dan membahayakan manusia. Berikut beberapa bangunan yang dianggap berbahaya karena kesalahan konstruksi.

Gedung Lian Yak (Hotel New World) – Singapura
Pada tahun 1986, sebuah gedung yang dipergunakan untuk hotel, bank dan klub malam runtuh, dan memakan korban jiwa sebanyak 33 orang. Hal ini terjadi karena, arsiteknya hanya menghitung beban hidup bangunan tersebut. Seharusnya, sebelum membangun para arsitek harus menghitung beban mati dan beban hidup bangunan tersebut.

Baca Juga: Nusantara, Nama Ibu Kota Baru RI Pilihan Jokowi

Sampoong Department Store – Korea Selatan
Awalnya, gedung 4 lantai ini difungsikan sebagai supermarket biasa. Pada suatu saat, kepala properti berpikir bahwa bangunan ini tersebut dapat dikembangkan menjadi sebuah mall yang besar. Lalu kepala properti ini memotong tiang-tiang utama dan menggantinya dengan eskalator. Tak hanya itu semua AC dipindahkan ke atap yang membuat beban menjadi lebih berat. Selain itu, penambahan lantai juga dilakukan tanpa memikirkan resiko kelebihan beban. Lima tahun berikutnya bangunan tersebut runtuh dan menjebak lebih dari 1500 orang, dan 502 orang dilaporkan meninggal.

The Lotus Riverside – Cina
Karena kecerobohan pekerja bangunan yang membuang tanah bekas galian sembarangan, apartemen di Shanghai Cina roboh. Saat membangun area parkir bawah gedung, para pekerja membuang tanah bekas galiannya ke dekat area pembangunan sampah. Akibat penumpukan yang terjadi, tepian dinding sungai di dekatnya menjadi runtuh dan menyebabkan air sungai meresap ke bagian basement. Akibatnya, bagian basement tersebut ambruk ke salah satu sisi.

Terowongan Bawah Tanah – Cina
Pada tahun 2008, sebuah terowongan di provinsi Zhejiang amblas dan meninggalkan lubang yang besar. Insiden tersebut memakan korban tewas 21 orang dan 24 orang luka-luka, para korban adalah para pekerja kontruksi dan pengendara mobil. Kejadian ini terjadi akibat kelalaian pengembang, mereka mengabaikan masalah yang ditemui. Sistem penyangga dan lapisan cor dinilai terlalu tipis, dan mengakibatkan terowongan tidak stabil.

Jalan Layang Highway – Kanada
Pada tahun 2006, jalan layang di Kanada ambruk dan menimpa dua kendaraan yang sedang melintas di bawahnya. Ambruknya jalan layang ini mengakibatkan 5 orang meninggal, dan 6 orang luka parah. Kejadian ini terjadi karena tiang penyangga tidak didesain dengan baik, serta dibuat dengan beton berkualitas rendah. Selain itu, adanya banyak patahan diduga juga menjadi penyebab runtuhnya jalan layang tersebut. 

Baca Juga: Angin Kencang Sebabkan Puluhan Rumah Rusak Parah di Cilacap

Hotel VDara – Amerika Serikat
Hotel yang berada di Las Vegas, AS ini dianggap sebagai salah satu bangunan terburuk di dunia. Didirikan pada tahun 2009 dengan desain yang berbentuk melengkung, desain bangunan ini dianggap unik. Namun saat hotel ini beroperasi, banyak tamu hotel yang mengeluh karena kulit mereka menghitam setelah berenang di kolam renang hotel. Setelah dilakukan penyelidikan, baru disadari bahwa lengkungan bangunan tersebut memantulkan panas matahari langsung ke arah kolam renang. Bahkan, beberapa tamu juga melaporkan tas kulit mereka melepuh, dan ada yang rambutnya terbakar.

Perpustakaan W.E.B Du Bois - Amerika Serikat
Gedung yang dibangun pada tahun 1974 ini, merupakan perpustakaan tertinggi di AS dengan tinggi 26 lantai. Setelah dua bulan berdiri, potongan bata dilaporkan mulai berjatuhan. Menurut beberapa ahli, hal ini akibat kegagalan arsitek dalam menghitung beban buku-buku yang ada. Pada tahun 1979, 60 ribu buku dipindahkan dan beberapa ruangan ditutup untuk mengurangi beban. Pada tahun 1986, bangunan ini direnovasi besar-besaran dan menghabiskan dana sebesar 2,3 juta dolar. Namun, masalah pada gedung belum berhenti. Bangunan ini dikabarkan amblas ke dalam tanah.

AON Center – Amerika Serikat
Arsitek yang membangun Aon Center di Chicago, Illinois, AS, terlalu mengutamakan penampilan daripada fungsi. Mereka terpesona dengan marmer Carrara yang digunakan untuk kontruksi bagian luar, sehingga gedung ini lebih tipis dan ringan dari material pada umumnya. Setelah satu tahun dibangun, salah satu marmer lepas dan menimpa atap gedung di depannya. Setelah dilakukan investigasi, kejadian ini tidak hanya terjadi satu kali. Akhirnya, permukaan gedung dilapisi ulang dan menghabiskan dana sekitar 80 juta dolar AS.

Apartemen Ronann Point – Inggris
Sebuah apartemen di Inggris dilaporkan roboh akibat sebuah insiden ledakan. Bangunan 22 lantai ini langsung roboh, dan memakan 4 korban dari 260 penghuninya. Kejadian ini terjadi karena baut-bautnya sudah rusak akibat air. Lebih parahnya, sambungan-sambungannya tidak diisi dengan beton melainkan disumpal dengan kertas koran.

Sumber: anehtapinyata.id

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])