Bandarlampung Ajak Warga Penuhi Gizi Anak Tanpa Makanan Cepat Saji

Nusantaratv.com - 25 Januari 2023

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKM) Kota Bandarlampung, Santi Sundari, di Bandarlampung, Rabu. (ANTARA/Dian Hadiyatna)
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKM) Kota Bandarlampung, Santi Sundari, di Bandarlampung, Rabu. (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Penulis: Habieb Febriansyah

Nusantaratv.com - Pemerintah Kota Bandarlampung mengajak masyarakat untuk memenuhi dan meningkatkan gizi anak tanpa makanan cepat saji atau ultra proses.

"Sebetulnya yang bagus guna pemenuhan gizi untuk balita dan anak adalah makanan buatan sendiri dengan bahan alami. Tanpa ada campuran dari bahan-bahan cepat saji," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKM) Kota Bandarlampung, Santi Sundari, di Bandarlampung, Rabu.

Sebab, lanjut dia, bila masyarakat terlalu sering memberikan makanan cepat saji untuk anaknya akan menimbulkan bahaya, terlebih gizi di dalamnya sangat rendah serta meningkatkan resiko penyakit terhadap anak termasuk obesitas.

"Kalau makanan olahan cepat saji, itu kan dibuatnya dengan racikan dari berbagai bahan industri seperti, yang telah ditambah oleh zat-zat lain, sehingga makanan ultraproses ini bahaya," kata dia.

Apalagi, lanjut dia, bayi yang terlalu sering diberikan makanan ultraproses akan bisa mempengaruhi tumbuh kembangnya bahkan dapat berisiko terkena stunting.

"Maka dari itu, makanan untuk bayi, balita dan anak harus dipilih dengan baik, yang memiliki kandungan gizi yang baik dan bagus, bisa bubur saring, sayuran dan nabati yang kita olah sendiri karena itu kandungan gizinya besar dibandingkan makanan cepat saji," kata dia.

Ia pun mengatakan guna mengurangi penggunaan makanan ultraproses terhadap bayi, balita dan anak, pihaknya pun terus melakukan sosialisasi bersama puskesmas dan kader-kader PPKB, agar mereka dapat memanfaatkan dan memilah makanan di rumahnya yang baik untuk tumbuh kembang anak.

"Sehingga tidak perlu mahal-mahal untuk memberikan makanan kepada balita," kata dia.

Terlebih, lanjut dia, pada Hari Gizi Nasional (HGN) ini terdapat slogan "mengkonsumsi protein hewani untuk cegah stunting".

"Jadi, isi piringku itu, fokuskan protein hewaninya. Protein hewani tidak harus daging tapi bisa telur susu, kalau nabati bisa tahu dan tempe. Karena kebanyakan kasus stunting ini kan lebih banyak kekurangan protein dari masa kehamilan hingga usia dua tahun. Maka kami juga fokus pada seribu pertama kelahiran, jangan sampe kekurangan protein sehingga terhindar dari stunting," kata dia.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])