AS Nyatakan Cacar Monyet Sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat

Nusantaratv.com - 05 Agustus 2022

Ilustrasi. Tabung reaksi berlabel 'positif cacar monyet'. (Reuters)
Ilustrasi. Tabung reaksi berlabel 'positif cacar monyet'. (Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Amerika Serikat (AS) telah menyatakan cacar monyet sebagai darurat kesehatan masyarakat.

Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan AS pada Kamis (4/8/2022), seperti dilaporkan Reuters. Ini menjadi langkah yang diharapkan dapat membebaskan dana dan alat tambahan untuk memerangi penyakit tersebut.

Pernyataan itu muncul ketika jumlah kasus melampaui 6.600 di Negara Paman Sam pada Rabu (3/8/2022). Hampir seluruhnya dialami di antara pria yang berhubungan seks dengan pria.

"Kami siap untuk mengambil tanggapan kami ke tingkat berikutnya dalam mengatasi virus ini, dan kami mendesak setiap orang Amerika untuk menganggap cacar monyet dengan serius," kata Sekretaris Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan Xavier Becerra.

Pernyataan tersebut juga akan membantu meningkatkan ketersediaan data cacar monyet, kata Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS Rochelle Walensky, berbicara bersama Bacerra.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menetapkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, dengan tingkat kewaspadaan tertinggi.

Pernyataan WHO bulan lalu dirancang untuk memicu respons internasional yang terkoordinasi dan dapat membuka pendanaan untuk berkolaborasi dalam vaksin dan perawatan.

Pada awal bulan ini, Presiden AS Joe Biden menunjuk dua pejabat tinggi federal untuk mengoordinasikan tanggapan pemerintahannya terhadap cacar monyet, menyusul deklarasi keadaan darurat oleh California, Illinois, dan New York.

Kepala Penasihat Medis Biden, Anthony Fauci mengatakan, sangat penting untuk melibatkan para pemimpin dari komunitas gay sebagai bagian dari upaya untuk mengendalikan wabah, tetapi memperingatkan agar tidak menstigmatisasi gaya hidup. "Pelibatan masyarakat selalu terbukti berhasil," kata Fauci.

Tidak seperti ketika Covid-19 muncul, sudah ada vaksin dan perawatan yang tersedia untuk cacar monyet, yang pertama kali didokumentasikan di Afrika pada 1970-an. Pemerintah AS telah mendistribusikan 156.000 dosis vaksin cacar monyet secara nasional hingga pertengahan Juli. Mereka telah memesan tambahan 2,5 juta dosis vaksin Bavarian Nordic.

Kasus cacar monyet pertama di AS dikonfirmasi di Massachusetts pada Mei, diikuti kasus lain di California lima hari kemudian.

Cacar monyet (monkeypox) umumnya menjangkiti hewan liar seperti hewan pengerat dan primata, namun manusia juga dapat terinfeksi virus. Cacar monyet adalah penyakit zoonosis virus langka yang terjadi terutama di bagian terpencil Afrika Tengah dan Barat. 

Penyakit ini ditularkan dari hewan ke manusia. Bisa ditularkan melalui kontak dengan darah, cairan tubuh atau lesi kulit atau mukosa hewan yang terinfeksi. Karena sumber penularannya dari hewan, hanya sedikit kasus cacar monyet yang ditularkan dari manusia ke manusia.

Jikapun ada, penularan dapat terjadi melalui kontak dengan sekresi saluran pernapasan yang terinfeksi, luka pada kulit penderita, atau obyek yang telah terkontaminasi cairan tubuh penderita.

Gejala yang timbul berupa demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening), nyeri punggung, nyeri otot dan lemas. Ruam pada kulit muncul pada wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya. 

Ruam ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar (makulopapula), lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras. Biasanya diperlukan waktu hingga 3 minggu sampai ruam tersebut menghilang. Penyakit ini bisa terasa menyakitkan bahkan mengakibatkan pasien meninggal dunia.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])