Ada Apa di Balik Rencana Pabrik Kendaraan Listrik Hyundai Motor Senilai Rp102,6 Triliun di AS?

Nusantaratv.com - 14 Mei 2022

Hyundai Ioniq 5. (Hyundai Motor)
Hyundai Ioniq 5. (Hyundai Motor)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Hyundai Motor dilaporkan akan mengumumkan rencana investasi senilai US$7 miliar atau setara Rp102,6 triliun di Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari The Korea Herald, Sabtu (14/5/2022), pakar pasar mengatakan jika produsen mobil asal Korea Selatan (Korsel) itu tampaknya telah melakukan perhitungan, terkait insentif negara yang menguntungkan, manfaat pajak, meningkatnya permintaan untuk kendaraan listrik dan kedekatan pasokan baterai dari sesama perusahaan Korea Selatan SK Innovation.

Hyundai akan mengungkap rencana untuk membangun pabrik kendaraan listrik selama kunjungan kenegaraan Presiden AS Joe Biden ke Seoul pada 20-22 Mei mendatang, menurut outlet berita yang mengutip beberapa sumber.

Meskipun pejabat Hyundai di Seoul tetap bungkam, jika pabrik itu benar-benar dibangun, maka ini menjadi pabrik pertama milik Hyundai yang didedikasikan untuk kendaraan listrik (electric vehicle/EV). 

"Hyundai Motor Group mengumumkan Mei lalu bahwa 50 persen dari mobil yang diproduksi akan menjadi kendaraan listrik pada 2030. Untuk itu, mereka akan terus berinvestasi dalam membuat pabrik kendaraan listrik untuk meningkatkan kapasitas produksi kendaraan listrik dengan cepat," kata Lee Jae-il, seorang analis mobil di Eugene Investment. 

Hyundai Motor Group memiliki lini produksi untuk produksi kendaraan listrik di pabriknya di Korsel, Republik Ceko, India, dan Indonesia, tetapi belum memiliki pabrik manufaktur khusus kendaraan listrik.

Selain itu, Georgia menawarkan insentif pajak yang besar, sejalan dengan kebijakan ramah kendaraan listrik pemerintahan Biden. Tahun lalu, Biden telah mengusulkan penawaran insentif pajak US$4.500 untuk kendaraan listrik yang dirakit di AS.

"Georgia, misalnya, memberikan total US$1 miliar dalam bentuk insentif negara dan kredit pajak untuk pabrik perakitan kendaraan listrik baru produsen mobil listrik Rivian Automotive yang rencananya akan dibangun di Georgia. Demikian pula, negara harus menawarkan insentif yang hampir sama kepada Hyundai Motor Group. Perusahaan ingin mengambil keuntungan itu," tambah Lee.

Tidak hanya kendaraan listrik yang diproduksi di Georgia, tetapi produsen baterai terkemuka di negara itu, SK Innovation, juga memiliki pabrik baterai kendaraan listriknya di sana. Ketika Georgia menjadi klaster industri untuk kendaraan listrik, perusahaan suku cadang mobil lainnya akan mulai berkumpul juga sehingga memudahkan raksasa mobil untuk mendapatkan pasokan suku cadang mobil.

"Memiliki rantai nilai kendaraan listrik di satu tempat, terutama pasokan baterai, akan memudahkan Hyundai untuk meningkatkan volume produksi mobilnya," ungkap Lim Eun-young, seorang analis di Samsung Securities. 

"Hyundai juga mencoba untuk menarik pemerintah AS, yang mendorong perusahaan asing untuk berinvestasi di AS. Itulah mengapa mengumumkan bahwa mereka akan mulai memproduksi kendaraan listrik pertama di pabriknya di Alabama akhir tahun ini," tambahnya.

Mendirikan pabrik manufaktur khusus kendaraan listrik di AS adalah bagian dari rencana jangka menengah Hyundai untuk menginvestasikan US$7,4 miliar dalam meningkatkan produksi dan fasilitas manufaktur di AS.

Dalam sebuah wawancara dengan wartawan Korea pada awal Januari, Chief Operating Officer Global Hyundai Motor Jose Munoz mengatakan jika mereka sedang mengembangkan rencana konkret untuk menginvestasikan US$7,4 miliar hingga 2025, yang mencakup rencana untuk memproduksi kendaraan listrik di AS.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])