56 Pegawai KPK Tak Lolos Tes TWK Dirikan Kantor Darurat Pemberantasan Korupsi

Nusantaratv.com - 15 September 2021

Para pegawai KPK yang tak lolos TWK mendirikan kantor darurat pemberantasan korupsi/ist
Para pegawai KPK yang tak lolos TWK mendirikan kantor darurat pemberantasan korupsi/ist

Penulis: Ramses Manurung | Editor: Ramses Manurung

Jakarta, Nusantaratv.com-Para pegawai KPK yang tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) tak tinggal diam. Mereka bersama dengan para aktivis antikorupsi mendirikan kantor darurat pemberantasan korupsi. Aksi ini juga diikuti mantan pimpinan KPK, Saut Situmorang.  

Kantor ini akan didirikan di depan Gedung ACLC KPK atau kantor Dewan Pengawas (Dewas) KPK. Kantor ini dibentuk sebagai bentuk kekecewaan terhadap kinerja KPK dan pemberantasan korupsi di Indonesia saat ini.

Saut Situmorang berharap KPK bisa menjadi harapan masyarakat ke depannya. 

"Yang kita lakukan saat ini sejalan dengan revolusi mental Presiden Jokowi, poin paling atas dari revolusi mental adalah integritas, kita harus ingatkan itu lagi," kata Saut mengutip detik, Rabu (15/9/2021).

Melalui kantor ini masyarakat bisa menitipkan surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Adapun isi suratnya adalah pembatalan tes wawasan kebangsaan yang memecat 57 pegawai KPK dan menepati janjinya untuk memberantas korupsi di Indonesia.

Saut menegaskan 57 pegawai KPK yang dipecat, bukanlah pengemis. Ia menyatakan aksi yang dilakukan adalah bentuk perjuangan keadilan dan kebenaran.

Baca juga: Bamsoet Harap KPK-Kadin Bangun Whistleblowing System

Sementara itu, Saor Siagian, salah satu kuasa hukum 57 pegawai KPK mengatakan para pegawai yang tersingkir dari KPK adalah mereka yang tidak bisa diajak kompromi. Saor menyebutkan Firli adalah orang yang bermasalah dan Dewas KPK juga telah menetapkan Lili Pintauli Siregar, sebagai pelanggar etik.

"Para pelanggar etik inilah yang merancang TWK dan pemecatan para pegawai yang enggan diajak kompromi," kata Saor.

Masyarakat pendiri Kantor Darurat Pemberantasan Korupsi ini akan berkantor setiap Selasa dan Jumat pukul 16.00-17.00 WIB. Seluruh masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasinya tentang pemberantasan korupsi dipersilakan mengunjungi kantor darurat ini.

Seluruh peserta aksi memakai pita merah di lengan kiri yang melambangkan keberanian untuk melawan pelemahan pemberantasan korupsi oleh para oligarki.

Aksi ini juga didukung oleh BEM Seluruh Indonesia, Koalisi Bersihkan Indonesia, ICW, Amnesty Internasional, YLBHI, LBH Jakarta, SERBUK, KASBI, KPBI, Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi dan LBH PP Muhammadiyah.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])